![]() |
Anggota BAN Provinsi Banten Baehaqi saat menjadi nara sumber sosialisasi bersama Munajat sebagai Tim IT, membimbing peserta. (Foto: Syafril Elain/TangerangNet.Com) |
NET – Tinggi minat sekolah untuk
mengikuti sosialisasi akreditasi yang dilaksanakan Badan Akreditasi Nasional
(BAN) Sekolah Madrasah Provinsi Banten di Gedung Persatuan Guru Republik
Indonesia (PGRI) Jalan Damyati, Kota Tangerang.
“Kita mengundang sekitar 165
pimpinan sekolah untuk mengikuti sosialisasi dan pengisian aplikasi Sistem
Penilaian Akreditas (Sispena) sekolah dan madrasah. Namun yang datang 200 orang
lebih,” ujar Koordinator Pelaksana Akreditasi (KPA) Dinas Pendidikan Kota
Tangerang Eni Nurhaeni, Selasa (10/7/2018).
Eni Nurhaeni menyebutkan tingginya
minat pengelola sekolah dan madrasah datang karena sosialiasi ini sekaligus ada
bimbingan untuk pengisian aplikasi Sistem Penilaian Akreditasi (Sispena).
Selama ini, pimpinan sekolah dan madarasah mengalami kesulitan untuk mengisi
aplikasi tersebut.
“Dengan adanya sosialisasi dan
bimbingan pengisian aplikasi Sispena tersebut, pimpinan sekolah berupaya datang atau
menugaskan operator untuk hadir. Bahkan sekolah dan madrasah yang tidak
diundang tapi mengetahui ada acara ini, pun datang,” ungkap Eni Nurhaeni.
Eni Nurhaeni menyebutkan risiko yang
ditangggung panitia pelaksana hanya penambahan jumlah komsumsi baik makan kecil dan
nasi kotak untuk makan siang. “Kalau kapasitas gedung cukup menampung tapi harus
ada penambahan jumlah konsumsi. Alhamdulillah semua bisa diatasi,” ucap Eni
Nurhaeni sembari tersenyum.
Sementara itu, Tenaga Iinformasi
Teknologi (IT) BAN SM Provinsi Banten Munajat mengatakan setelah dilakukan
sosialisasi dan bimbingan Aplikasi Sispena, pihak sekolah dan madrasah di Kota
Tangerang langsung memasukkan data ke Daftar Isian Akreditasi (DIA).
“Setelah dilakukan sosialiasi dan
bimbingan aplikasi, tingkat pengisian DIA di Provinsi Banten kini yang paling
banyak adalah Kota Tangerang. Dalam grafik angka 30 persen terlampaui oleh Kota
Tangerang, sementara kabupaten dan kota
lainnya masih dibawah angka 20,” ungkap Munajat.
Sedangkan materi sosialisasi
disampaikan oleh anggota BAN Provinsi Banten yakni Syafril Elain dan Baehaqi. “Bila
sekolah ingin mendapatkan peringkat akreditasi tinggi yakni A, segera diberikan
oleh BAN SM. Namun, Bapak dan Ibu harus memenuhi semua komponen tentang apa
saja yang diperlukan dan disyarakatkan oleh BAN SM,” ujar Syafril Elain, yang
mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang itu.
Baehaqi menjelaskan Provinsi Banten
mendapat kesempatan pada 2018 ini untuk sekolah dan madrasah menjadi sasaran
diakreditasi sebanyak 2045. Dari jumlah tersebut, 981 baru diakredasi dan selebihnya habis
masa berlakunya.
“Ada yang masa berlakunya habis
sejak 2 tahun lalu dan ada pula yang habis pada 2018 ini yakni 622 sekolah.
Sedangkan yang sudah habis sejak 2 tahun lalu, ada 2.243 sekolah,” ungkap Baehaqi.
(red)
0 Comments