Gan-Gan R. A.: membuka gerbang Perang Dunia Ketiga. (Foto: Istimewa/koleksi pribadi) |
Oleh: Gan-Gan
R. A.
[Bagian Tiga |
Penutup]
MISI MASON adalah
menghapus sekat agama dan kebangsaan sebagai pemisah umat manusia. Maka, tidak
heran jika saat ini pemahaman sekulerisasi agama begitu kental. Mason mengamini
bahwa ajaran kemanusiaan adalah yang paling benar dan paling beradab. Turki, sebagai
kekaisaran Islam terakhir sudah pernah mengalami hal ini. Islam di sana pernah
terkontaminasi sekulerisme, ketika humanisme lebih berkuasa dibandingkan Tuhan.
Helena Blavatsky, menulis buku The Secret Doctrine (1947) tentang ajaran
Theosofi yang sangat kental dengan aroma okultisme, paganisme, dan mistisisme,
“ Iblis itu hendaknya diberi ucapan terima kasih, karena telah menunjukkan
manusia menuju jalan ke-Ilahi-an dan kebebasan,” tulis Blavatsky.
Logo simbol
ular dalam Theosofi merupakan wujud personifikasi Iblis, sebuah metafora
pemberontakan teologi yang melepaskan manusia dari kungkungan dogmatik ajaran
ke-Ilahi-an. Theosofi yang cenderung mistik secara konseptual memiliki
kedekatan dengan konsep kejawen yang menekankan pada dimensi kebatinan.
Tokoh
emansipasi R.A. Kartini adalah figur yang dibentuk oleh pemikiran-pemikiran
Theosofi melalui interaksi Kartini dengan orang-orang Belanda berdarah Yahudi,
berhasil menyebarkan ajaran Theosofi di tanah Jawa, ”Agama yang sesungguhnya
adalah kebatinan. Agama itu bisa dipeluk sebagai Nasrani, maupun Islam dan
lain-lain,” [Surat Kartini, 31 Januari 1903].
Pemikiran
Kartini yang dipengaruhi ajaran Theosofi tercermin dalam surat-surat yang
ditulis Kartini kepada sejumlah sahabatnya di Eropa. Doktrin ajaran Theosofi
yang mengaburkan perbedaan antar agama dan sekulerisme Islam Kartini dalam
konsep keilahian Theosofi tergambar dalam suratnya kepada Ny. Abendanon [14
Desember 1902], ”Sepanjang hemat kami, agama yang paling indah dan paling suci
ialah kasih sayang. Dan untuk dapat hidup menurut perintah luhur ini, haruskah
seorang mutlak menjadi Kristen? Orang Budha, Brahma, Yahudi, Islam, bahkan
orang kafir pun dapat hidup dengan kasih sayang yang murni.”
Di mata
Kartini, agama merupakan konsep abstrak dan beragama adalah proses identitas
yang diberikan orangtua secara turun-menurun, “ Kami bernama orang Islam karena
kami keturunan orang-orang Islam, dan kami adalah orang-orang Islam hanya pada
sebutan belaka, tidak lebih. Tuhan, Allah, bagi kami adalah seruan, adalah seruan,
adalah bunyi tanpa makna..,” [Surat kepada E.C Abendanon, 15 Agustus 1902].
Pemikiran-pemikiran Kartini tentang gerakan awal feminisme mengkristalkan
ajaran Theosofi dalam perkembangan doktrin feminisme pemikiran modern.
Sekulerisme
radikal berhasil ditebar Theosofi menjadi gerakan kebebasan kaum perempuan di
Indonesia yang tercerabut dari akar karakteristik budaya dan adat ketimuran
yang mengagungkan etika luhur dalam kehidupan beragama dan berbudaya.
Agama
mengalami dekonstruksi, dan Theosofi menyelundupkan mazhab sekulerismenya yang
didistribusikan melalui pemikiran-pemikiran feminisme yang menggugat dominasi
budaya patriarki. Theosofi menuangkan racun pemikiran Illuminati dalam doktrin
sekuler dan dihidangkan
ke dalam gelas
madu yang direguk aktivis feminisme di gerbong perjuangan kesetaraan gender.
Kemudian
pertanyaan muncul, siapakah sesungguhnya sosok R.A. Kartini ? Apakah Dewi
Sartika yang secara nyata memperjuangkan hak kaum perempuan dengan mendirikan
sekolah dan Cut Nya Dien yang berjuang mengangkat senjata melawan kolonialisme
Belanda, tidak lebih layak dijadikan sebagai tokoh emansipasi wanita dibanding
Kartini yang hanya berkutat pada wilayah ide
dan gagasan?
Presiden
Soekarno pernah mengeluarkan Kepres No.264/ 1962 tentang pembubaran organisasi
yang didirikan oleh Illuminati, yakni Rotary Club. Padahal Rotary banyak
melakukan aktivitas sosial dan kemanusiaan. Soekarno sudah mengetahui bahwa
Rotary hanyalah “konstum” yang menutupi gerakan Illuminati di Indonesia. Namun
sayang pada tahun 2000 Kepres tersebut dicabut dan organisasi Rotary yang
dibekukan pada masa rezim Soekarno kembali diperbolehkan melakukan aktivitasnya
dengan mengeluarkan Kepres No.6. Ini merupakan indikasi yang kuat, pengaruh
gerakan Illuminasi mempengaruhi keputusan pemerintah Indonesia.
Rotary Club
didirikan tahun 1905 oleh Paul Harris. Mayoritas anggotanya adalah mereka yang
memiliki harta dan jabatan kekuasaan. Nafas Rotary Club mengadopsi Mason dalam
hal kesetaraan gender dan humanisme di atas sekat-sekat kebangsaan dan agama.
Background sejarah berdiri Rotary Club dimulai di tahun 1903, ketika Theodore
Hertzl mengadakan Kongres Zionis yang mengajak para anggotanya di seluruh dunia
memerangi agama dengan cara mendirikan banyak organisasi yang bernafaskan
Freemansory. Misi utamanya, mempersempit ruang gerak agama yang berada pada
batasan ibadah dan kemudian menghancurkannya dan menyusupkan tokoh-tokoh Mason
ke dalam komunitas agama-agama non Yahudi. Ajaran ini kemudian disambut dengan
mendirikan Rotary Club.
Kita tengah
memasuki fase akhir zaman, pembuktian ilmiah kitab suci al-Qur’an sebagai pusat
rasionalitas ilmu pengetahuan dan teknologi yang membebaskan umat manusia dari
kegelapan moralitas era jahiliyah abad modernism, juga tentang berbagai
pertanda yang mulai bermunculan sebagai fenomena mendekatnya dunia dengan
kejadian-kejadian besar menjelang kiamat tiba. Tanda-tanda semakin mendekatinya
hari akhir makin jelas terbaca, antara lain melalui loncatan besar manusia
dalam pengembangan science dan teknologi sebagai “senjata kontemporer” untuk
menekan populasi ras manusia, penghancuran sistematis dari “kebijakan asing
yang agresif,” penyebaran virus penyakit, rekayasa bencana alam dan aksi teror
terorisme yang dramatis.
Semua itu
dilakukan untuk menyambut Pemimpin Besar Illuminati, Al-Masih Ad-Dajjal. Apakah
kita percaya terhadap rekayasa bencana alam? Gempa bumi 9,0 SR, gempa terbesar
yang pernah menyerang Jepang terjadi pada 11 Maret 2011, menyebabkan tsunami
menelan 29 ribu korban jiwa, merusak kota Fukushima dan menyebabkan bocornya
reaktor nuklir.
Para pengamat
teori konspirasi telah membuat penelitian, menemukan akurasi data yang
mencengangkan, kesamaan peristiwa gempa tsunami dan kebocoran reaktor nuklir di
Jepang dengan deskripsi pada kartu berjudul, ”Combined Disaster,” (Bencana
Gabungan). Gambar jam di kartu menunjukkan ketepatan waktu yang sama dengan
terjadinya guncangan gempa disusul tsunami yang terjadi pada Jum’at, 11 Maret
2011 pukul 14 : 46, sesuai dengan waktu yang ditunjukkan jarum jam di The Wako
Clock di Gingza, Tokyo, Jepang.
Kartu Combined
Disaster memberi petunjuk, Jepang sebagai negara pesaing terbesar disamping
Cina, menjadi target penghancuran melalui rekayasa teknologi modern. High
Frequency Active Aurora (HAARP) merupakan proyek teknologi yang dimiliki dan
didanai Angkatan Udara USA, Alaska University dan Defence Advanced Research
Project Agency (DARFA), dicurigai melakukan rekayasa fenomena alam.
Presiden
Venezuela, Hugo Chaves bahkan pernah meyakini bahwa gempa yang terjadi di Haiti
(dan mungkin di Aceh) adalah hasil rekayasa dari senjata teknologi canggih yang
dimiliki Amerika Serikat ini. Surutnya air di Sungai Eufrat, sungai terpanjang
di kawasan Asia bagian barat, panjangnya mencapai 2.781 meter dimulai dari
Anatolia Turki sampai Teluk Persia.
Jalur Sungai
Eufrat melewati tiga negara, yakni Turki, Suriah dan Irak. Misteri menyusutnya
Sungai Eufrat menyembunyikan fakta tentang ditemukannya kekayaan sumber daya
alam yang sangat berlimpah, yakni Gunung Emas yang akan melibatkan berbagai
negara terlibat dalam konflik perang untuk memperebutkan kekayaan sumber alam
tersebut.
Pada tahun
1983, Turki membangun sebuah bendungan raksasa bernama Bendungan Attaruk,
menyebabkan berkurangnya debit air. Pembangunan waduk tersebut ditentang keras
oleh Suriah dan Irak, menjadi polemik yang mencuat di antara ketiga negara
tersebut dan menciptakan ketegangan hubungan antar negara yang berakhir dengan
gejolak perang. Nubuwat Rasulullah SAW telah menjadi kenyataan, tentang
menyusutnya Sungai Eufrat sebagai pertanda dekatnya hari akhir. Perang meletus,
konflik bersenjata yang sengit telah terjadi di antara ketiga negara tersebut,
melibatkan Turki, Suriah dan Irak.
Menurut Syaikh
Hamdi bin Hamzah Abu Zaid, penulis buku "Mengungkap Misteri Perjalanan
Dzulqarnain ke Cina : Munculnya Ya’juj & Ma’juj di Asia," merupakan
Kabilah dari keturunan Yafits, generasi dari keluarga Nabi Nuh AS. Sejarah
mencatat Nabi Nuh AS memiliki 3 orang anak, Syam, Ham dan Yafits. Syam, nenek
moyang bangsa Arab. Ham, nenek moyang bangsa Sudan, dan Yafits, nenek moyang
bangsa Turki.
Ya’juj dan
Ma’juj adalah mereka yang mendiami benua Asia dan benua Kuda. Secara umum dapat
disebutkan bahwa yang termasuk kategori dua bangsa “Ya’juj dan Ma’juj” dahulu
dan sekarang adalah: Kategori Ya’juj, yaitu sebagian bangsa Cina dan benua
Asia, dan bangsa Jepang dan Korea. Kategori Ma’juj, yaitu bangsa-bangsa yang
mendiami daerah-daerah pertemuan antara benua Asia dan benua Kuda adalah
Mongolia; negara-negara yang berbatasan langsung dengan wilayah barat Cina,
seperti Kazakhstan, Tazekistan dan Kirgypstan, sampai wilayah perbatasan
negara-negara Afganistan, Pakistan dan India. Juga Siberia, yang kini dikenal
sebagai salah satu negara bagian di Rusia. Ancaman-ancaman yang akan
ditimbulkan Ya’juj dan Ma’juj, baik jangka pendek maupun jangka panjang,
khususnya dari negara-negara seperti Cina, Jepang dan Rusia mulai tersibak,
melalui kebangkitan ilmu pengetahuan, ekonomi, teknologi, dan politik serta
militer.
Sejarah
mengisahkan mereka sebagai negeri-negeri terpencil di dunia dan mulai membuka
diri setelah berhubungan (termasuk bentrokan konflik) langsung dengan negara
barat, dimulai abad IX M. Sejak saat itulah sampai sekarang, abad XXI,
negara-negara Ya’juj banyak menginovasi diri dengan berbagai perubahan termasuk
(fisik dan non fisik) dengan negara-negara di luar Asia. Perang Dunia membuat
mereka bangkit semenjak tahun 70-an pada abad XX, Jepang muncul sebagai
fenomena kekuatan ekonomi dan teknologi international. Di samping Jepang, Korea
pun muncul disusul Cina pada akhir tahun 80-an dengan kekuatan ekonomi,
teknologi militer, dan politik yang menggetarkan dunia.
Ya’juj dan
Ma’juj adalah metafora yang lebih tepat ditafsirkan dengan metode semantik
untuk menggali identitas Ya’juj dan Ma’juj yang menjadi misteri besar sepanjang
sejarah peradaban umat manusia. Tuhan senantiasa bicara dengan bahasa simbol.
Ya’juj dan Ma’juj adalah kengerian yang menyelimuti suatu kekuatan tak terduga,
serangan mematikan dari dua kelompok suku bangsa yang terdiri dari beberapa
negara di Timur yang mulai bangkit melawan, berhadap-hadapan dengan hegemoni
Imperium Yahudi dan memiliki pengaruh besar dalam era globalisasi dengan
kemampuan yang terus meningkat. Perang perdagangan bebas menjadikan
negara-negara yang berkompetisi di dalamnya bertindak buas dan kejam demi
mereguk keuntungan materialistik.
Illuminati dan
akhir zaman, dua sisi mata pedang yang dihunus dari sarung peradaban
sekulerisme, lalu dihunjamkan oleh tangan sistem liberalisme-kapitalistik
politik-ekonomi global yang menjadikan dunia dalam genggaman tirani
pemerintahan Iblis.
Sebuah pesta
besar tengah dipersiapkan untuk menyambut kehadiran Pemimpin Agung Illuminati,
Al-Masih Ad-Dajjal dengan membuka gerbang Perang Dunia III lewat konflik di
Timur Tengah, ketegangan pengembangan teknologi senjata nuklir antara Iran,
Israel, Amerika Serikat, Cina, Rusia dan Korea Utara di Semenanjung Korea dan
eskalasi di Laut Cina Selatan. Perang ekonomi global, Imperium Yahudi vs
Imperium Cina bagai gemuruh konser orkestra kebiadaan tirani dunia, dengan sang
konduktor elite Yahudi, di bawah kendali tongkat sihir Illuminati.
Tangerang,
2018
Penulis
adalah:
Koordinator Divisi Komunikasi Esternal Satgas
Advokasi PP Pemuda Muhammadiyah
0 Comments