![]() |
Tim Densus 88 anti-teror berjaga-jaga penggerebekan berlangsung. (Foto: Man Handoyo/tangerangnet.com) |
NET - Ribuan warga Kota Tangerang,
khusunya di Kelurahan Kunciran Induk, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Banten,
Rabu (16/5/2019) dihebohkan dengan adanya penggrebekan empat orang yang diduga sebagai teroris di wilayah tersebut.
Kaum ibu-ibu maupun bapak
berkelompok untuk membicarakan kabar penggrebekan teroris tersebut. Hal itu
terlihat di sepanjang Jalan Gempol Raya, Kelurahan Kuciran Induk dan Kunciran
Indah, yang lokasinya berjauhan dengan digrebeknya para terduga anggota
teroris.
"Bagaimana sudah ditangkap Pak,
ya sukurlah,” tutur salah seorang ibu yang sedang membicarakan penggrebekan itu
bersama warga lainnya di Jalan Gempol Raya yang berjarak sekitar satu Kilometer
lebih dari ditangkapnya tiga orang terduga teroris di rumah kontrakannya di Jalan
Gempol Raya Kelurahan Kunciiran Induk, RT 04 RW 02, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang,
Begitu juga yang terjadi di
Perumahan Kunciran indah Mas Permai, Jalan
Delima 02/15, Kunciran indah,
Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Banten. Para warga merasa bersyukur jika
jaringan teroris tersebut ditangkap dan diberangus. "Alhamdulillah, jadinya semua sudah
ditangkap ya,” ucap salah seorang ibu yang sengaja datang ke sekitar lokasi
menyaksikan penangkapan tersebut.
Sementara itu, Ny Dewi, pemilik
warung kelontong yang hanya berjarak satu toko dengan tempat usaha dan
tinggal tiga orang teroris yang ditangkap
di Jalan Gempol Raya, Kelurahan Kunciran Induk RT 04 RW 02, Kecamatan Pinang,
Kota Tangerang, Banten, tidak pernah mengira bahwa mereka adalah jaringan
teroris.
Pasalnya, selaian kehidupan mereka
biasa-biasa saja, juga terlihat jarang ke luar rumah. "Setiap hari mereka
hanya bekerja sebagai tukang jahit permak. Dan tidak pernah kelihatan
kemana-mana, selain membeli peralatan jahit seperti benang dan jarum," ungkap
Ny Dewi yang sudah hampir sepuluh tahun membuka usaha dan tinggal di sana.
Hanya, kata Ny Dewi, suami, istri,
dan ponakannya yang membantu usaha jahit iitu tidak pernah bersosialisasi.
"Selama kurang lebih enam bulan mereka buka usaha dan tinggal di sini,
juga belum pernah ngobrol dengan kami," kata dia.
Sama halnya, kata Rizal, pedagang
ikan segar di samping usaha ketiga teroris teraebut. Ia tidak pernah menduga
mereka jaringan teroris karena sikapnya yang biasa-biasa saja. “Pak Choir dan
Ghofur (ponakannya) memang jarang ngobrol dan dia hanya tersennyum bila papasan
dengan saya,'' tutur Rizal.
Lebih jauh, Rizal menjelaskan
sejak tinggal di rumah kontrakan tersebut, tiga orang tersebut memang slalu
mengenakan gamis dan berjenggot. Sedangkan istrinya tidak pernah melepas cadar.
''Saya denger dia baru maried (nikah) enam bulan lalu. Kemudian mengontrak
rumah di sini untuk usaha jahit,'' kata dia.
Sama halnya dengan Anto, yang diduga
sebagai anggota teroris dan tinggal di Perumahan Kunciran indah Mas Permai,
Jalan Delima Rt 02 RW 15, Kelurahan Kunciran Indah, Kecamatan Pinang, Kota
Tangerang, Banten.
Ia tinggal di situ, semenjak
bekerja menjadi pedagang kebab di depan salah satu minimarket. Pemuda tersebut
tidak pernah bersosialisasi karena tiap hari selalu pulang larut malam. "Biasanya,
dia berangkat siang dan pulang larut malam,” ujar Tatang.
Akibatnya, kata dia, warga tidak
pernah menduga yang bersangkutan adalah jaringan teroris. "Kami yang ada
di sini juga belum pernah ngobrol sama dia," kata Tatang. (man)
1 Comments
Thanks for post:
ReplyDeleteship cấp tốc tới Togo
chuyển phát cấp tốc sang Ghana
ship cấp tốc tới Mali