Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Keramas Bersama Jelang Ramadhan, Sebagai Destinasi Wisata Kota Tangerang

Warga yang ikut mandi keramas bersama mendapat siraman air dari Arif 
R. Wismansyah, Walikota Tangerang non-aktif. 
(Foto: Man Handoyo/tangerangnet.com)   

NET - Ratusan warga di Kelurahan Babakan  Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Banten, Senin (14/5/2018) sore beramai-ramai datang ke bantaran Sungai Cisadane, untuk melakukan kramas bersama.

Mereka yang terdiri atas anak-anak hingga orang tua melaksanakan kegiatan tersebut dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. "ini adalah tradisi kami turun temurun pada setiap menjelang bulan Ramadhan,'' ujar Siroh, 55, warga Kampung Babakan, Kelurahan Babakan, Kacamatan Tangerang, yang datang ke acara tersebut dengan cucunya yang berusia sekitar 10 tahun.

Siroh mengaku tidak khawaatir dan merasa takut mengajak cucunya mandi dan keramas bersama di bantaran Sungai Cisadane, karena kegiatan teraebut selain dilakukan  bersama-sama, juga merupakan ritual yang bertujuan  mendapatkah keberkahan dalam menjalani puasa di bulan Ramadhan.

"Saya tidak  khawaatir, selain  kegiatan ini dilakukan rame-rame,  kami saling bergantian menggosok badan untuk membersihkan diri,'' kata Siroh sembari menjelaskan bahwa ritual itu sudah dilakukan oleh warga setempat sejak ratusan tahun lalu guna membersihkan badan, hati agar senantiasa menjalni ibadah puasa dengan senang.

Sama halnya kata Maulana Ishaq, 58, tokoh masyarakat Kota Tangerang, tradisi keramas bersama di bantaran Sungai Cisadane, tepatnya Jalan Kali Pasir, Kota Tangerang merupakan kegiatan ritual yang dilakukan turun temurun untuk membersihkan diri, membersihkan hati sebelum menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan, sehingga pada saat berpuasa nanti mereka dapat menjalaninya dengan hikmad.

"Keramas bersama ini merupakan puncak dari kegiatan menyambut bulan Ramadhan. Satu hari sebelumnya, warga sudah mengadakan pengajian di musholah-musholah di lingkungan dan kirap obor," kata dia.

Sementara itu Lurah Babakan Abu Sofian  mengatakan keramas bersama yang dilakukan oleh warga setempat  menggunakan merang atau benih padi dari hasil panen yang dibakar dan  abunya dibiarkan semalam untuk dijadikan bahan alami perawatan rambut.

Karena saat ini sudah ada sampo yang wangi, maka setelah menggunakan merang, mereka langsung mengulasnya dengan shampo. ''Sebebarnya inti dari kegiatan ini adalah pesan moral yang ingin disampaikan oleh  warga, bahwa dalam waktu dekat adalah bulan Ramadhan yang harus dilakukan secara bersama-sama oleh umat muslim," tutur Abu.

Hal itu juga disampajkan oleh Arief R Wismansyah, tokoh masyafakat Kota Tangerang yang juga Walikota Tangerang non aktif. Bahwa keramas bersama di bantaran Sungai  Cisadane menjelang bulan Ramadhan adalah warisan dari leluhur yang patut dilestarikan.

Pasalnya, kata dia, kebersamaan tersebut bisa meningkatkan semangat ukhuwah dan meningkatkan kekhusyukan dalam menjalankan ibadah puasa. "Saya juga menyampaikan banyak terima kasih kepada para tokoh masyarakat yang telah menjaga dan melestarikan dengan mengenalkan budaya ini secara terus-menerus kepada anak-anaknya," kata Arief

Dan tradisi tetsebut, kata dia, bisa menjadi salah satu destinasi wisata budaya di Kota Tangerang,   mengingat aliran Sungai Cisadane yang muaranya berada di Bogor, Jawa Barat dan hulunya di Kabupaten Tangerang, keramas bersama adanya hanya di Kota Tangerang. "ini harus ditingkatkan. Apalagi nantinya Kota Tangerang berencana ada water way yang akan melintasi Sungai tersebut," ucap Arief R Wismansyah (man)


Post a Comment

0 Comments