NET - Komunitas Bandara
Soekarno-Hatta (Kombata) adalah gerakan yang mengalir atas kepedulian dari
berbagai instansi yang ada di Bandara Soekarno-Hatta. Gerakan ini lantas
disatukan dalam satu wadah komunitas Bandara Soekarno-Hatta.
Harapannya tentu agar banyak yang
tergerak untuk bergabung dalam berbagai persoalan yang mengemuka , salah
satunya berinisiatif dalam memerangi hoax
pada era digital yang terjadi seperti saat ini.
“Melalui Bandara Soekarno-Hatta,
mari kita bersama-sama bergotong royong memajukan negeri dengan perpaduan
perkembangan zaman yang terus bertransformasi secara digital dengan menolak hoax,”
ujar Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta M Suriawan Wakan kepada,
Senin (2/4/2018).
Deklarasi tersebut merupakan upaya
dalam menanggapi maraknya peredaran berita palsu atau biasa disebut hoax yang
peredarannya biasanya bersumber dari media sosial di Indonesia belakangan ini.
“Kegiatan ini diharapkan dapat
menarik minat seluruh stakeholder yang berada di pintu gerbang utama Indonesia
ini agar menggunakan media sosial secara positif dengan tidak menyebarkan
berita palsu,” terangnya.
Perkembangan pertumbuhan airlines
dan penumpang di bandara begitu pesat saat ini, terutama di Bandara
Soekarno-Hatta diketahui pada 2017 jumlah penumpang tembus mencapai 63 juta
meningkat delapan persen.
“Selain itu. terjadi transformasi
besar-besaran dalam hal fasilitas dan layanan pada era milenial ini. Munculnya gerakan memerangi hoax ini karena
begitu banyak masyarakat yang telah menjadi korban penipuan yang merugikan
dengan sangat mahal. Mari bersama-sama kita putus dan tuntaskan
peredarannya,” ucap Wakan.
Wakan menambahkan, “Kita sebagai
garda terdepan dapat berperan aktif dengan memeranginya dan menyaring mana
berita yang benar dan mana yang tidak,” tuturnya.
“Dengan berkerja sama tentunya hal
ini akan semakin memperkuat langkah kita memerangi hoax. Semoga deklarasi ini dapat menghentikan Hoax
dan dapat memberikan inspirasi bagi kita semua
untuk terus berkarya untuk memajukan NKRI (Negara Kesatuan Republik
Indoneesia-red),” tuntasnya. (man)
0 Comments