Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyerahkan kenang-kenangan kepada Pjs Walikota Tangerang M. Yusuf: jangan tumpang tindih. (Foto: Istimewa) |
NET - Pejabat sementara (Pjs) Walikota Tangerang M.
Yusuf berharap agar para anggota Badan Kerjasama Pembangunan (BKSP)
Jabodetabekjur mempunyai masterplan pembangunan yang saling terintegrasi, yang
mana hal tersebut akan sangat membantu dalam menyelesaikan berbagai persoalan
di wilayah Jabodetabekjur.
Pjs Wali Kota menagatakan hal itu
dalam Rapat Kerja BKSP Jabodetabekjur yang dibuka oleh Ketua BKSP yang juga Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan dan dilaksanakan di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (3/4/2018).
"Saya mengusulkan agar para
anggota BKSP mempunyai satu masterplan pembangunan yang sama dan terintegrasi,
sehingga pembangunan yang dilaksanakan tidak saling tumpang tindih,"
ujarnya.
Yusuf yang hadir bersama Sekda
Dadi Budaeri dan Kepala Bappeda Said Endrawiyanto mengusulkan agar pembangunan
Elevated Busway yang direncanakan sampai ke Terminal Poris, Kota Tangerang,
bisa segera direalisasikan mengingat signifikannya dampak yang akan dihasilkan
terutama terhadap pengurangan kemacetan lalulintas yang ditimbulkan oleh
kendaraan pribadi dari Tangerang menuju Jakarta dan sebaliknya.
"Mudah-mudahan ini bisa
dikomunikasikan juga dengan Pemerintah pusat," ucap mantan Kepala Bidang
(Kabid) Aset Pemkot Tangerang.
Menanggapi beberapa usulan
tersebut, Anies Baswedan pun berjanji akan segera melakukan rapat pembahasan
teknis dengan sekretariat BKSP.
"Termasuk tadi usulan akan
pentingnya mempunyai satu masterplan yang sama dan saling terintegrasi.
Mudah-mudahan target dua minggu kedepan segera bisa ditindak lanjuti,"
tuturnya.
Anies berharap agar keberadaan
BKSP benar-benar bisa menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi oleh warga
masyarakat yang tinggal di wilayah Jabodetabekjur.
"BKSP tidak boleh menjadi
kelengkapan organisasi, sehingga masyarakat yang ada di bagian Jabodetabekjur
bisa merasakan keberadaan BKSP," ujarnya.
Anies mengatakan diperlukan sinergitas
dan keterpaduan diantara Pemerintah daerah yang ada untuk bisa saling
berkomunikasi membangun Jabodetabekjur demi peningkatan pelayanan kepada
masyarakat.
"Kalau yang ada di sekitar
Ibukota saja tidak singkron bagaimana yang ada jauh di sana," ucap mantan
Menteri Pendidikan RI.
Sementara itu, Kepala Bappeda kota
Tangerang Said Endrawiyanto meminta agar dalam rapat teknis penyelesaian
persoalan Jabodetabekjur bisa melibatkan Pemerintah pusat.
"Penanganan persoalan
Jabodetabekjur ini perlu campur tangan Pemerintah pusat. Artinya, ke depan
kalau bisa Pemerintah pusat bisa juga dihadirkan di forum seperti ini. Contoh,
kemarin kita dapat bantuan dari Pemerintah DKI untuk menangani persoalan banjir
di sekitar Sungai Mookervart dan Situ Cipondoh namun karena pengelolaan sungai
dan situ ada di Pemerintah pusat yang ada akhirnya tidak maksimal,"
paparnya.
"Akan lain ceritanya jika Pemerintah
pusat juga bisa terlibat, makanya sinergitas itu tidak hanya antar anggota BKSP
namun juga dengan Pemerintah pusat," tukasnya.
Sebagai informasi, dalam rapat
kerja yang juga dihadiri oleh para kepala daerah di wilayah Jabodetabekjur
dibahas lima prioritas persoalan yang ada di wialayah Jabodetabejur antara lain
Pengelolaan Air (Banjir), Transportasi (Kemacetan lalulintas), Pengelolaan
Sampah, dan juga Penyediaan Air Bersih serta Ketahanan Pangan. (man)
0 Comments