![]() |
Ruth, penumpang asal Manila, Filipina: saya terkejut.
(Foto: Man Handoyo/tangerangnet.com)
|
NET - Sejumlah wisatawan, baik
dalam dan luar negeri, yang melakukan penerbangan dan pertama kali menginjakkan
kakinya di Indonesia atau Bandara Soekarno Hatta (BSH), mendapat apresiasi dari
seluruh instansi yang ada di Bandara Internasional tersebut, seperti Angkasa
Pura II, Bea Cukai, Imigrasi, dan Polres Metro BSH.
Akibatnya, para wisatawan merasa kaget. Karena begitu mau ke luar dari
terminal, langsung dikawal dan dipagar
betis oleh para petugas dari instansi itu. Tidak terkecuali dengan Ruth Rahmawati,
pelajar dari salah satu universita di Manila yang akan pulang ke rumah orang
tuanya di wilayah Jakarta Timur, untuk berlibur.
"Saya kaget, karena
begitu mau ke luar pintu Terminal 2 langsung dikawal dan disambut
oleh para petugas yang berpakaian seragam dan preman," ujar Ruth, yang
mengaku sudah tiga tahun menjalankan pendidikannya di Manila, Filipina.
Namun setelah ia dikalungi bunga
dan mendapatkan penjelasan dari petugas yang menyambutnya di luar gerbang,
bahwa dirinya adalah orang yang pertama kali menginjakkan kakinya di BSH, Ruth
merasa berbunga-bunga.
"Saya merasa bangga, karena
pada hari kelahiran saya. Saya pun
merupakan orang yang pertama kali menginjakkan kakinya di negara sendiri,"
tutur Ruth yang baru berusia 23.
Dan itupun, kata dia, merupakan pengalaman
yang pertama kalinya, walaupun sudah kerap melakukan penerbangan
Manila-Jakarta.
Ruth mengharapkan agar selain
tradisi penghargaan berupa pengalungan dan pemberian rangkaian bunga dilanjutkan,
pelayanan di BSH juga ditingkatkan, sehingga tidak ada lagi calon penumpang
yang kecewa lantaran penerbangannya ditunda tanpa alasan yang tidak jelas.
"Saya harap tidak ada lagi delay
di Bandara ini," ungkap Ruth.
Samahalnya dengan Jeff Tomlin,
warga negara Amerika yang melakukan penerbangan dari Manila-Indonesia. Ia
merasa kaget karena dikawal dan dipagar betis oleh petugas saat hendak ke luar
dari Terminal 2. Namun begitu mendapat penjelasan dan pengalungan serta pemberian serangkaian
bunga dari petugas, ia merasa bangga. Terlebih-lebih saat disambut dengan suara
terompet yang dilakukan oleh seluruh petugas di sana.
"Saya kaget dan bangga dengan
Indonesia. Ini merupakan pengalaman yang pertama kalinya, setelah saya tiga
kali berlibur di Indonesia," ujar laki-laki kurus berambut pirang itu.
Sementara itu, Executive General
Manager Kantor Cabang Utama Bandara Soekarno-Hatta M Suriawan Wakan mengatakan
penyambutan wisatawan asing yang pertama kali menginjakkan kakinya di Indonesia
sudah menjadi tradisi yang dilakukan oleh PT Angkasa Pura II tiap tahun.
Namun demikian, kata dia, penyambutan
yang dilakukan pada 2018 ini berbeda dari
tahun-tahun sebelumnya. "Untuk tahun ini penyambutan itu kami lakukan
dengan seluruh stakeholder yang ada, seperti Bea Cukai, Imigrasi, dan Polres
Metro BSH," kata dia.
Itu dilakukan, tambahnya, karena
mereka sama-sama berkomitmen untuk
meningkatkan pelayanan yang ada. Sehingga Negara Indonesia benar-benar
di kenal sebagai negara yang ramah."Tradisi ini, kami berikan agar
keramahan tambahan bangsa Indonesia semakin melekat. Dan para wisatawan merasa aman dan nyaman, ketika mereka menginjakkan
kakinya di BSH," tutur Wakan berharap. (man)
0 Comments