![]() |
Gubernur Banten H. Wahidin Halim dan kesedihan murid SD Sadah. (Foto: Istimewa) |
NET – “Ini bangunan seperti tahun 60-an (1960-re). Pada tahun 60-an ada banyak bangunan seperti ini. Seharusnya
sudah tidak ada lagi bangunan untuk sekolah sekarang ini,” ujar Gubernur Banten
H. Wahidin Halim, Rabu (29/11/2017).
Ungkapan yang dilontarkan Gubernur
Banten ketika meninjau lokasi bangunan
Sekolah Dasar (SD) Sadah, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Banten. Sesampai
ke lokasi Gubernur Banten yang pernah membangun 4.000-an gedung sekolah ketika
menjadi Walikota Tangerang itu, terenyuh.
“Masih ada bangunan sekolah seperti ini di Banten,” tutur Wahidin sedih.
Gubernur Banten Wahidin Halim yang akrab disapa WH itu meninjau lokasi SD Sadah sekitar pukul 09.00
WIB seusai menjadi Pembina Upacara
peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Korpri ke-72 di Kawasan Pusat Pemerintahan
Provinsi Banten (KP3B), Jalan Sech Nawawi Albantani, Kota Serang.
Sebelumnya, menjadi viral dan beredar
surat terbuka untuk Gubernur Banten yang dibuat dan diunggah oleh siswa SD Sadah bernama Devi. Video diunggah
Devi ke beberapa media sosial seperti youtube, instagram, dan facebook.
Video Surat Terbuka untuk Gubernur
Banten yang dibuat oleh Devi diterima dan dilihat Gubernur pada Rabu (28/11/2017)
malam.
“Saya sudah menerima dan melihat Surat Terbuka Untuk Gubernur Banten dari
video yang diunggah di youtube,” ujar Wahidin.
Atas ada unggahn video tersebut, Gubernur Banten itu tergugah hatinya untuk
datang dan melihat langsung. “Saya sangat menghargai dan merespon serta
berbahagia karena ada seorang anak SD yang berani menyampaikan kondisi
sekolahnya kepada Gubernur. Setelah melihat video dari Youtube, saya selesai
melaksanakan apel Upacara Peringatan Hari Korpri langsung bergegas ke SD Sadah,
Kabupaten Serang,” ucap Wahidin.
Gubernur menjelaskan Pemerintah Provinsi Banten sudah menyediakan dana untuk membangun sekolah yang rusak berat, termasuk dari CSR (Corporate
social responsibility) dan dana hibah.
“Namun setelah sampai di SD Sadah, saya mendapat informasi dari pihak
sekolah, bahwa sekolah tersebut digusur oleh Pemkab Serang. Akhirnya anak-anak SD Sadah menumpang di Madrasah milik yayasan.
Saya langsung menghubungi pihak yayasan untuk membangun madrasah sebagai
tumpangan sementara, sebelum SD Sadah selesai dibangun,” ungkap Gubernur.
Tapi pihak yayasan, kata Gubernur, tidak mau karena takut siswa SD merasa
keenakan menumpang di SD Sadah. “Kita akan secepatnya berkoordinasi dengan
komite sekolah kepala desa dan camat,” tutur Wahidin.
Walaupun ini sudah dianggarkan oleh Pemerintah Kabupaten Serang karena SD merupakan kewenangan Pemerintah Kabupaten dan Kota, tetapi Pemerintah Provinsi Banten akan membantu memecahkan masalah pendidikan yang ada di kabupaten dan kota di Provinsi Banten.
“Melihat keadaan seperti ini, saya sangat kecewa karena menyangkut
pendidikan. Bagi saya masalah pendidikan adalah panggilan jiwa. Saya tidak mau
anak-anak Banten merasakan bangunan sekolah yang kurang memadai. Saya akan
terus berjuang untuk menyelesaikan masalah pendidikan di Provinsi Banten,” ujar
WH bertekad. (*/ril)
0 Comments