Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kapolres: Pekerja Pabrik Kembang Api Belum Pulang, Segera Cari

Wakil Kepala (Waka) Polda Metro Jaya Brigjen Polisi Purwadi Arianto 
meninjau lokasi kebakaran didamping Kapolres Metro Tangerang Kota
Kombes Polisi Harry Kurniawan: penyebab kebakaran masih diselidiki.
(Foto: Istimewa)   
NET - Sedikitnya 47 jenazah ditemukan di lokasi kebakaran gudang packing kembang api milik PT Panca Buana Cahaya  di Jalan Selembaran bersebelahan dengan SMP Negeri 1, Desa Belimbing RT 20 RW 10 No. 77, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (26/10/2016).

Sedangkan korban yang mengalami luka bakar dan harus dilarikan ke beberapa rumah sakit terdekat seperti RS Ibu dan Anak Kosambi, RS Mitra Husada Teluk Naga dan RSUD Kabupaten Tangerang tercatat sebanyak 46 orang.

"Ke-47 jenazah setelah dievakuasi dilarikan ke RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, untuk diidentifikasi. Mengingat mayoritas jebazah hangus itu kondisinya sudah mengenaskan dan tidak dikenali lagi,” ujar  Kapolres Metro Tangerang Kota Komisaris Besar (Kombes) Polisi  Harry Kurniawan di lokasi kejadian.

Karenanya, kata Harry Kurniawan, bagi anggota keluarga yang merasa mempunyai saudara bekerja di gudang tersebut dan belum pulang, harus dicek di Kantor Kecamatan Teluk Naga, RS Rumah Sakit atau RS Kramatjati, Jakarta. “Saat ini, kami baru melakukan  evakuasi terhadap para korban, baik yang meninggal maupun yang mengalami luka-luka. Sedangkan untuk penyebab dan bagaimana status dari pergudangan itu  menyusul,"  kata Kapolres.

Sementara itu, Camat Kosambi Roni Rustanii mengatakan gudang untuk pengepakan  kembang api yang kayawannya kebanyakan perempuan itu, efektif beroprasi sekitar dua bulan lalu,  dengan mengantongi ijin domisili usaha. "Gudang ini hanya untuk pengepakan kembang  api. Sedangkan produksi dan pemasarannya, kami tidak tahu. Hanya,  gudang tersebut adalah cabang dari gudang yang ada di Kapuk, Jakarta Utara,'' ungkap Roni.

Dan berdasarkan data yang masuk ke pihaknya, kata Roni, jimlah karyawan yang bekerja sebanyak 20 orang, Namun setelah dilakukan pengecekan di lokasi ternyata jumlah karyawannya  lebih dari 50 orang.

Berdasarkan informasi yang diperoleh di lokasi, kebakaran itu terjadi sekitar pukul 10.00 Wib. Tiba-tiba dari dalam gudang terdengar suara ledakan yang cukup dasyat dibarengi dengan kobaran api yang mengeluarkan kepulan asap hitam.

Bersamaan degan itu, terdengar suara beberapa karyawan gudang  yang minta tolong.  '”Begitu mendengar teriakan, kami dan beberapa warga berusaha memberikan pertolongan kepada karyawan," kata Benny Benteng, warga sekitar lokasi.

Karena kobaran api semakin menjadi,  Benny dan warga lain tidak berani menerobos ke dalam gudang. Mengingat kebakaran itu juga diwarnai dengan beberapa kali ledakan. "Saat itu, kami hanya berusaha menolong dan mengevakuasi karyawan yang bergelimpangan dengan kondisi luka bakar, untuk dievakuasi dan dilarikan ke rumah sakit terdekat," kata dia.

Selain itu, kata Benny, siswa-siswi di SMP Negeri 1 Kosambipun yang jaraknya haya beberapa meter dari gudang dikeluarkan. Mengingat asap hitam juga memenuhi seluruh ruangan di sekolah tersebut."Selain mengevakuasi karyawan, kami juga mengamankan siswa siswi SMP Negeri 1 Kosambi yang merasa ketakutan karena peristiwa tersebut," ucap  Benny.

Benny dan warga lainnya mengaku sebelum gudang packing kembang api kebakaran, tidak mengetahui kalau gudang tersebut digunakan untung menyimpan kembang api. " Warga taunya di situ tempat penyimpanan pasir Cina yang warnanya putih,” ujar Benny.

Pasalnya, sejak gudang tersebut beroperasi pintu gerbangnya selalu tertutup rapat. Dan para karyawannya yang kebanyakan perempuan adalah orang pertama datang.  "Sampai saat ini, saya belum tahu yang mana pemliknya. Katanya bernama Idra Liyono yang tinggal di Jakarta,'' tutur Benny. (man)


Post a Comment

0 Comments