Presiden Jokowi (tengah) Menteri BUMN Rini Suwandi, dan Gubernur Banten H. Wahidin Halim: menekan tombol tanda peresmian. (Foto: Istimewa) |
NET - Gubernur Banten H. Wahidin
Halim mengatakan pembangunan tiga pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) IPP di
Banten dengan total kapasitas mencapai 4.000 megawatt (mw) dan beroperasinya
PLTU Banten kapasitas 660 mw membuka peluang peningkatan dan pertumbuhan
ekonomi di Banten pesat.
“Listrik sangat dibutuhkan oleh rakyat dan pengusaha. Dengan tersedianya
listrik yang cukup untuk menunjang kegiatan pabrik, akan lebih cepat
pertumbuhan eknomi di Banten,” ujar Wahidin Halim, Rabu (5/10/2017).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, Menteri BUMN Rini Soemarno, Direktur
Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir, Gubernur Banten Wahidin Halim, resmi
melakukan groundbreaking tiga pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) IPP di
Banten dengan total kapasitas mencapai 4.000 megawatt (mw) dan juga meresmikan
beroperasinya PLTU Banten kapasitas 660 mw. Turut hadir Bupati Serang Ratu Tatu
Chasanah serta ribuan masyarakat Kecamatan Kramatwatu.
Proses groundbreaking dan peresmian PLTU IPP ini bertempat di Desa Terate,
Kecamatan Kerawatwatu, Kabupaten Serang, Kamis (05/10/2017). Langkah ini
merupakan dukungan nyata Pemerintah dalam percepatan pembangunan infrastruktur
kelistrikan di Banten, dan nantinya listrik yang dihasilkan akan mendorong
kehandalan sistem Jawa-Bali.
Presiden Jokowi mengatakan adanya investasi, baik pabrik dan pembangkit
listrik akan memberikan kenyamanan bagi masyarakat, khususnya listrik bagi anak-anak,
agar bisa belajar di malam hari. Makanya masalah listrik ini perlu menjadi
perhatian khusus, khususnya aliran listrik untuk daerah Indonesia Timur.
"Dengan mengucapkan Basmalah, saya nyatakan pembangunan PLTU IPP Jawa
7 dimulai dan PLTU IPP Banten, saya nyatakan diresmikan,” ucap Jokowi di lokasi
PLTU IPP Jawa 7.
Presiden Jokowi menjelaskan selain untuk memberikan manfaat listrik ke
rumah, proyek ini penting dilakukan karena menyerap tenaga kerja.
"Saya dapat laporan bahwa proyek yang ada menyerap tenaga kerja kurang
lebih 10.000. orang. Kenapa investasi
itu perlu, proyek ini diperlukan karena
menyerap tenaga kerja, kurangi pengangguran di mana proyek ini dibangun,"
kata Presiden Jokowi.
Pada tahun ini, kata Presiden, untuk mengurangi pengangguran Pemerintah
telah membuka penerimaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di kementerian dan lembaga
(K/L). "Pada tahun ini telah dibuka juga penerimaan untuk PNS itu 43.000
kemudian penerimaan untuk BUMN 17.000. Kalau ditambah proyek gede-gede ini
10.000, 10.000, itu akan kurangi pengangguran yang banyak," ungkapnya.
Adapun dari empat proyek, nilai investasi mencapai Rp101 triliun atau
digenapkan Rp100 triliun. Sebagai rincian, PLTU IPP Jawa 7 kapasitasnya 2x1000
mw, bernilai investasi Rp35 triliun. PLTU IPP Jawa 7 dikembangkan oleh
konsorsium Shenhua Guohua dan PT Pembangkit Jawa Bali Investasi, ditargetkan
rampung pada April 2020. Melalui skema power purchasing agreement, PLN membeli
listrik dengan harga USD4,2 cent per kwh.
Selanjutnya, PLTU IPP Jawa 9-10, dibangun sebagai tambahan pembangkit untuk
sistem Jawa Bali. Kapasitasnya sebesar 2.000 mw. Pembangunan PLTU Jawa 9-10 ini
merupakan perluasan dari PLTU Suralaya 1 sampai 8 yang memiliki kapasitas
sebesar 4.000 mw.
Pembangkit listrik ini juga menggunakan mesin ultra super critical. Total
nilai investasi untuk Suralaya 9-10 ini mencapai Rp46 triliun yang merupakan
proyek konsorsium dari PT Indonesia Power 51 persen dan Barito Wahana Lestari
49 persen.
Sementara PLTU IPP Banten kapasitasnya 1x660 mw bernilai investasi Rp18
triliun. Letaknya di Desa Salira, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang,
Provinsi Banten. PLTU ini sudah beroperasi sejak pertengahan 2017.
Jokowi pun memastikan keberlangsungan pembangunan Coal Terminal yang
diperuntukkan mendukung kelistrikan di Banten. Proyek ini merupakan perusahaan
patungan antara anak perusahaan PLN yaitu PT PLN Batubara dengan Gama Coorp
yang nilai investasinya sekira Rp2 triliun, berdaya tampung hingga 20 juta ton
batu bara.
Peresmian PLTU ini mengakhiri rangkaian Presiden Jokowi di Provinsi Banten,
sebelumnya Presiden menjadi Inspektur Upacara HUT TNI ke-72 di Pelabuhan PT
Indah Kiat, Merak. (*/ril)
0 Comments