Bekas galian revitaliasi drainase berhari-hari dibiarkan. (Foto: Man Handoyo, Tangerangnet.com) |
NET - Revitalisasi drainase di sejumlah titik di Kota Tangerang dikeluhkan
oleh masyarakat. Pasalnya, meskipun revitalisasi tersebut dianggap perlu, namun
pengerjaannya dinilai dapat merugikan mereka.
Seperti yang terjadi direvitalisasi drainase di Jalan Raya Prambanan,
Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, Banten. Meskipun drainase tesebut sudah
digali beberapa hari lalu, namun galian dari dranese tidak segera diangkat dan
dibiarkan menumpuk hingga ke bahu jalan.
Akibatnya, sangat membahayakan bagi keselamatan pengendara. Selain itu,
tumpukan galian juga menggangu para pedagang. "Galian itu sudah hampir
satu minggu dibiarkan begitu saja," ujar Sinto, salah seorang pedagang di
sepanjang Jalan Prambanan.
Namun demikian, kata Sinto, dirinya dan pedagang lain tidak bisa berbuat
apa-apa, meskipun nantinya, warung yang ia tempati puluhan tahun lalu juga akan
dibongkar untuk mundur dari atas drainase. "Setelah di seberang jalan,
nantinya di sini juga kena,'" kata dia.
Sinto pun akan menuruti rencana pembongkaran itu, karena selain warungnya
memang berada di atas drainase, bila hujan turun airnya pun meluap hingga ke jalan. Senada pula dengan Hendra, warga di sekitar
lokasi yang mendukung adanya pembangunan drainase tersebut. Hanya, ia berharap jika sudah dilakukan pengerukan,
hasil ketukannya segera diangkat agar tidak menggangu para pengguna jalan atau
pedangang yang ada di sana.
Dikonfirmasi masalah tersebut, Kepala Bidang Tata Air pada Dinas Pekerjaan
Umum dan Pemukiman Rakyat (PUPR) Kota Tangerang M Taufik, berjanji akan
menindak lanjuti. "Akan saya cek dulu ke lapangan agar sisa urukan
tersebut segera diangkat,'' kata Taufik dengan singkat via telpon genggamnya.(man)
0 Comments