Ketua BKOW Adde Rosi saat membuka penyuluhan. (Foto: Istimewa) |
NET - Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW)
Provinsi Banten menggelar penyuluhan usaha untuk kaum perempuan. Kegiatan ini
didorong untuk membentuk kemandirian kaum perempuan melalui sektor usaha.
“Kami mendorong
agar ibu-ibu berwirausaha, karena nanti akan berdampak pada keluarga,” ujar
Ketua BKOW Provinsi Banten Adde Rosi
Khoerunnisa pada acara itu di Aula Masjid Baitussolihin, Bhayangkara, Kota
Serang, Rabu (9/8/2017).
Adde Rosi
mengatakan perempuan harus bisa mandiri
secara ekonomi maupun secara sosial. Dia pun mengatakan pesan Menteri Sosial
(Mensos) Khofifah Indar Parawansa dalam Kongres Wanita Indonesia (Kowani) di Jakarta,
Selasa (7/8/2017), perempuan tugasnya
bukan hanya mengurus anak dan kebutuhan rumah tangga.
“Mensos
menyampaikan perempuan bukan hanya
bertugas mengasuh anak, tapi bagaimana agar perempuan saat ini menjadi ibu
bangsa. Ibu bangsa adalah perempuan yang bisa membimbing anak menjadi cerdas,
mendidik anak berkarakter dan berintegrtitas tinggi. Perubahan fungsi dari
seorang ibu, adalah menjadi duta besar Republik Indonesia, yaitu melahirkan
anak-anak yang cinta Pancasila dan NKRI,” tutur Adde Rosi.
Adde Rosi pun
menyinggung soal istilah bahwa di belakang ini ada “lelaki hebat” dan pula ada “perempuan
yang kuat”. “Sekarang coba diubah, jangan di belakang terus. Di samping
bapak-bapak yang hebat ada perempuan yang selalu memberikan dukungan dan lain
sebagainya,” tuturnya.
Melalui kegiatan
penyuluhan usaha untuk kaum perempuan yang bertema ‘Kita Wujudkan Pemberdayaan
Ekonomi Keluarga Secara Mandiri di Provinsi Banten’, Adde Rosi berharap hal ini
menjadi pintu bagi kaum perempuan untuk menjadi perempuan mandiri.
“Kegiatan ini
harus berlanjut berkesinambungan. Ini angkatan pertama yang diberikan
penyuluhan, nanti ada angkatan selanjutnya,” ucap Adde Rosi berharap.
Dalam kegiatan
tersebut, peserta yang berasal dari organisasi wanita mitra BKOW Provinsi
Banten, termasuk perwakilan wirausaha dari kalangan masyarakat yang hadir
diberikan penyuluhan tentang kewirausahaan dari Kementerian Koperasi dan UMKM
RI.
Kepala Dinas
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan, dan Keluarga Berencana
(DP3AKKB) Provinsi Banten Sitti Ma'ani Nina hadir dalam kegiatan tersebut
mengatakan perempuan memang perlu berkontribusi dalam pemberdayaan ekonomi
keluarga.
“Dengan begitu,
nantinya akan membantu Pemerintah juga untuk mengurangi kemiskinan,
pengangguran, dan meningkatkan ekonomi masyarakat. Namun keterampilan harus
ditingkatkan,” ucap Nina.
Pada kesempatan
itu, Nina mengungkapkan Provinsi Banten memiliki penduduk perempuan dengan
jumlah yang hampir seimbang dengan jumlah laki-laki. Pada semester awal 2017,
jumlah penduduk Provinsi Banten ada sebanyak 10.382.590 jiwa.
“Laki-lakinya
5.288.555 jiwa dan perempuan 5.084.035 jiwa. Jumlahnya sama-sama lima juta,
tapi masih banyak laki-laki,” ujarnya.
Menurut Nina,
Pemerintah Provinsi Banten pun terus mendorong pemberdayaan perempuan agar
sama-sama setara dengan laki-laki. “Jika keduanya jalan, pembangunan di Banten
akan pesat. Kita akan terus dorong peningkatan ekonomi keluarga kepada kaum
perempuan,” tuturnya. (*/ril)
0 Comments