Jalan lingkungan warga yang kumuh dibangun dengan konblok menjadi bersih. (Foto: Istimewa) |
PEMERINTAH Kota
Tangerang bertekad pada tahun 2017 ini menuntaskan masalah lingkungan yang ada
di setiap sudut kota. Mulai dari jalan lingkungan, penerang jalan lingkungan,
rumah yang tidak layak huni, dan jamban atau MCK (mandi, cuci, dan kakus).
Walikota Tangerang Arief R. Wismansyah
pun sudah menekankan masalah lingkungan tidak ada lagi yang tersisa pada tahun
anggaran 2017.
“Kita harus
membebaskan warga dari lingkungan yang kumuh dan miskin. Hal ini dilakukan
melalui menuntaskan masalah lingkungan yang ada di Kota Tangerang,” ujar
Waikota Tangerang Arief R. Wismansyah suatu ketika.
Program
penuntasan lingkungan seperti yang diungkapkan oleh Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kota Tangerang (Bappeda) Drs. H. Said Endrawiyanto. Pada
berbagai kesempatan, Said mengatakan
sesuai dengan yang telah direncanakan dalam program masalah lingkungan telah
dilaksanakan sejak dua tahun sebelumnya.
“Sekarang ini
sudah masuk tahun ketiga dan kita akan tuntaskan. Bappeda telah merencanakannya
sedangkan dinas teknis yang melaksanakannya,” ujar Said Endrawiyanto.
Ketua Bappeda
menjelaskan masalah lingkungan meliputi pembangunan jalan lingkungan, bedah rumah
yang tidak layak huni, dan pemasangan alat penerangan jalan umum (PJU). Bila
program tersebut dilaksanakan kondisi lingkungan menjadi bersih, asri, dan pada
malam hari terang benderang.
Meskipun dalam
pelaksanaan tidak selalu berjalan mulus terutama untuk bedah rumah. Sedangkan
untuk pembangunan jalan lingkungan dan jamban relatif dapat diatasi karena
memang dibutuhkan oleh warga. “Memang untuk bedah rumah ada sedikit kendala
yakni rumah yang dibedah wajib milik sendiri bukan milik orang lain. Kalau
bukan milik sendiri, tidak bisa dibedah,” jelas Said.
Said menerangkan
rumah yang berdiri di atas tanah milik orang lain atau jalur hijau atau milik
negara tidak bisa dibedah. “Syarat bedah rumah, penghuni harus bisa menunjukkan
sertifikat atau surat lainya sebagai bukti kepemilikan. Ini penting agar bedah rumah tidak salah sasaran,” ujar
Kepala Bappeda tersebut.
Sementara itu, warga
yang telah menikmati program bedah rumah
merasa senang dan mengucapkan terima
kasih kepada Pemerintah Kota Tangerang. “Alhamdulillah, rumah saya terpilih
untuk progam bedah rumah yang dilakukan Pemerintah Kota Tangerang,” ujar Ny. Rodiah, salah seorang ibu rumah
tangga yang tinggal di Kelurahan Tanah Tinggi.
Ny. Rodiah
berterus terang mengatakan bahwa kondisi
ekonominya memprihatinkan karena suami yang selama ini bekerja sebagai
pengemudi angkutan umum tidak punya penghasilan yang tetap. “Kalau suami lagi
narik, bawa pulang uang. Kadang juga tidak ada sama sekali. Akibatnya, rumah
bocor tidak bisa diperbaiki dan lama kelamaan menjadi rusak,” ungkap Ny. Rodiah,
ibu dua orang anak itu.
Rumah warga yang kumuh dan hampir rubuh dibedah menjadi kondisinya menjadi lebih baik. (Foto: Bappeda Kota Tangerang) |
Pemerintah Kota
Tangerang dalam tiga tahun terakhir melaksanakan pembangunan dan pembenahan
lingkungan yang tersebar di 13 kecamtan dan 104 kelurahan.
Jamban yang telah dibangun:
Tahun 2015 =
1.692 unit.
Tahun 2016 =
1.332 unit
Tahun 2017 –
1.000 unit pembangunan sedang dala proses pelaksanaan.
Progambedah rumah
Tahun 2015 =
1.040 unit
Tahun 2016 =
1.405 unit
Tahun 2017 =
2.314 unit sedang dalam prose pelaksanaan. (Adv)
0 Comments