Proses pekerjaan pembangunan jembatan tetap berlangsung. (Foto: Istimewa/WK) |
NET - Pembangunan
empat jembatan yang bertujuan untuk memecah kemacetan lalu lintas di Kota
Tangerang, dipertanyakan oleh warga. Pasalnya, dua dari empat jembatan yang
saat ini sedang proses, yaitu Jembatan Dadang Suprapto dan Shinta, dibangun
dengan kontruksi yang cukup tinggi,
sehingga dinilai akan membahayakan para pengguna kendaraan.
"Bila
melihat fisik Jembatan Dadang Suprapto, sepertinya sangat membahayakan bagi
para pengendara. Selain terjal, belokan kedua jalan yang dihubungkan
jembatan cukup tajam,'' ujar Berlian,
warga, Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Banten, Jumat
(28/7/2017).
Dikonfirmasi
masalah tersebut, Kepala Seksi Pembangunan Dinas Pekerjaan Umum dan Pemukiman
Rakyat (PUPR) Kota Tangerang M. Ikhsan mengatakan keempat jembatan, termasuk Jembatan
Dadang Suprapto dibangun, selain untuk memecah kmemacetan lalu lintas, juga
untuk mendukung adanya rencana moda transportasi air (Water Way) yang akan
melintas di Sungai Cisadane.
Karenanya, kata
dia, jembatan tersebut dibangun dengan kontruksi yang cukup tinggi. Mengingat
tertundanya Water Way yang sudah direncanakan oleh Pemerintah Kota Tanggerang
hampir 10 tahun lalu, disebabkan
oleh rendahnya jembatan dengan aliran sungai.
Agar tidak membahayakan
para pengguna jalan, kata Ikhsan, nantinya kedua jalan yang dihubungkan oleh
jembatan itu ditinggikan antara setengah sampai satu meter. ''Untuk Jalan Dadang
Suprapto dinaikkan hingga 50 Cm dan Benteng Jaya 100 Cm, sehingga ujung kedua
jembatan itu tidak akan terjal," tutur Iksan.
Lebih jauh Iksan
menjelaskan Jembatan Dadang Suparto yang dibangun dengan anggaran sebesar Rp 35
miliar bantuan dari Provinsi Banten, nantinya diharapkan bisa memecah kemacetan
lalu lintas di Kota Tangerang, khususnya
dari Jalan Merdeka - Daan Mogot. Sedangkan Jembatan Shinta yang
anggarannya mencapai Rp 24 miliar, bisa memecahkan kemacetan lalu lintas di
Jalan Teuku Umar-Jalan Jendral Sudirman.
Begitu pula dengan
dua jembatan lainnya yakni Jembatan
Pintu Air 10 yang akan menghubungkan Jalan Sangego- Dr Sitanala dengan anggaran
Rp 50 miliar dan Jembatan KS Tubun yang akan menghubungkan ke Jalan Leo Baru,
dengan nilai anggaran Rp 40 miliar.
"Keempat
jembatan ini dibangun dari anggaran Provinsi Banten. Sedangkan pelaksananya
adalah Pemerinah Kota Tangerang,'' ungkap Ikhsan. (man)
0 Comments