Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Di Kota Tangerang, 5 Kecamatan “Merah” Penyalahgunaan Narkotika

Hilmi Herdiansyah: langsung ditindaklanjuti.
(Foto: Syafril Elain, Tangerangnet.com)  
NET – Badan Narkotika Kota (Badan Narkotika Kota) Tangerang menyebutkan ada lima kecamatan yang rawan terhadap peredaran dan penyalahgunaan narkotika. Kelima wilayah tersebut yakni Kecamatan: Karawaci, Benda, Neglasari, Cipondoh, dan Ciledug. “Kelima kecamatan tersebut dalam perhatian khusus kita,” ujar Hilmi Herdiansyah, Sabtu (29/7/2017).

Hal itu disampikan Hilmi saat tugas di BNK Kota Tangerang yang  membuka stand di Festival Cisadane. “Kita sengaja membuka stand di sini untuk meberikan informasi kepada masyarakat luas betapa bahayanya bila ada manusia menyalahgunakan narkotika,” urai Hilmi meyakinkan.

Hilmi menjelaskan berdasarkan sejumlah kejadian dan hasil operasi, sering  kali ditemukan adanya penyalahgunaan di lima kecamatan tersebut. Oleh karena itu, BNK memberikan tanda kelima kecamatan tersebut dengan catatan merah.

Dengan catatan merah tersebut, kata Hilmi, perhatian petugas menjadi lebih intensif untuk memantau dan mengawasi setiap gerak orang. Bila ada informasi yang masuk ke BNK Tangerang, langsung ditindaklanjuti.

“Hal ini, kita lakukan agar tidak kehilangan buruan. Kecepatan dalam bertindak untuk memburu para pelaku menjadi perhatian seluruh  petugas yang ada di BNK Tangerang. Sebab, bila terlambat menindaklanjuti laporan yang masuk, akan kehilangan buruan,” ungkap Hilmi dengan tersenyum.

Meskipun sudah ditetapkan lima kecamatan sebagai daerah merah, Hilmi belum mau merinci tentang siapa saja para pengedar atau lokasi persis para bandar mengedarkan barang terlarang tersebut. “Cukup diketahui lima kecamatan itu sebagai daerah merah. Soal siapa bandar dan tempat biasa dilakukan transaksi, tidak boleh diungkap,” ucap Hilmi.

Ketika ditanya dari kalangan mana saja para bandar dan pengguna narkotika di lima kecamatan tersebut? “Mereka berasal dari semua lapisan masyarakat. Mulai dari pengangguran, pekerja, orang kantoran, dan termasuk para pelajar serta mahasiswa. Bahkan  rumah kampung dan kawasan perumahan pun, semua berpotensi melakukan transaksi dan penyalahgunaan narkotika,” ujar Hilmi.

Sementara di stand BNK Tangerang pada Festival Cisadane tersebut, warga silih berganti datang menanyakan berbagai hal tentang narkotika dan penyalahgunaan narkotika. “Kenapa sih orang bisa terjeremus menyalahgunakan narkotika,” tanya seorang pengunjung yang mengaku sebagai karyawan hotel.

Hilmi Herdiansyah melayani pengunjung.
(Foto: Syafril Elain, Tangerangnet.com)    
Hilmi menjelaskan banyak faktor menyebabkan seseorang terjerumus dalam penyalahgunaan narkotika. Salah satu penyebabnya adalah manusia dewasa yang tidak punya aktifias berpotensi terjerumus. Faktor lain bisa karena tempat pelarian sebagai pelampiasan.

“Jadi setiap manusia dewasa sebaiknya dberikan kegiatan untuk mengisi waktu yang positif baik dibidang olahraga atau seni. Hal ini untuk menghindari ada pihak yang sengaja mempengaruhi,” ucap Hilmi. (ril)   


Post a Comment

0 Comments