Kepala Dinas Pariwisata Banten Eneng Nurcahyati: meningkatkan kunjungan wisata. (Foto: Dinas Pariwisata Banten) |
Salah satu keseriusan
Pemerintah Provinsi Banten dalam mempromosikan wisata di Banten dibuktikan
dengan menggelar event Banten Travel Mart yang diselenggarakan di Tanjung Lesung Beach Resort pada 19-21 April 2017. Acara yang
digagas Association of
The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Provinsi Banten ini dihadiri
anggota ASITA dari 34 provinsi, pengusaha, travel
agent, tour operator, hotel dan pengelola objek
wisata.
Dalam event ini juga hadir 30 perusahaan sebagai
seller yang merupakan pelaku wisata di wilayah
Banten dan 120 orang buyer yang berasal dari luar Banten di seluruh
Indonesia seperti Jawa Barat, DKI Jakarta dan provinsi lainnya serta luar
negeri seperti Malaysia. Dalam kegiatan ini, seluruh seller dan
buyer akan dipertemukan pada hari ke-2 pada rangkaian acara yang berlangsung
dengan agenda menjual potensi wisata Banten dengan cara mempromosikan pada
pihak buyer.
Kepala Dinas
Pariwisata Banten Eneng Nurcahyati mengatakan, Banten travel mart harus senantiasa mendukung perkembangan
potensial wisata di setiap daerah Banten serta terus meningkatkan kualitas
pelayanan untuk kemajuan pariwisata Banten. Sejak
ditetapkannya Tanjung Lesung sebagai 10 destinasi prioritas pemerintah,
diharapkan Banten Travel Mart bisa meningkatkan kunjungan wisatawan ke
destinasi wisata di Banten pada tahun ini.
“Event Banten ini tak
lepas dari dari kegiatan bisnis meeting “table top” yaitu tempat bertemu
nya seller dan buyer para pelaku wisata dengan tujuan peningkatan Pariwisata
Banten baik kunjungannya maupun Potensinya,” ujar Eneng pada pembukaan Travel
Mart 2017 di Tanjung Lesung, Rabu (19/4/2017).
Banten Travel
Mart akan menjadi kegiatan tahunan. Provinsi Banten tidak hanya dikenal karena
keindahan wisata alamnya, ternyata Banten juga dikenal dengan wisata budaya dan
religinya, karena Banten memiliki kearifan lokal budaya dan religi yang kuat.
Sebagai kawasan Ekonomi
Kohusus, Tanjung Lesung merupakan salah satu kawasan wisata nasional yang bisa
meningkatkan perekonomian masyarakat. Pemerintah pusat akan membantu secara
optimal agar masyarakat sekitar bisa merasakan manfaatnya. Event yang kali pertama digelar ini diharapkan menjadi strategi yang
tepat untuk pengembangan wisata Banten. Seluruh undangan yang datang, nantinya
akan memberikan masukan terhadap strategi Dispar Banten dalam rangka
pengembngan wisata.
Buyers
Malaysia Berburu Wisata Sejarah Banten
Di saat yang lain lebih
banyak fokus ke Tanjung Lesung, buyers Malaysia justru berburu paket wisata
sejarah Banten.
Alias Saad, dari Kola
Global Holidays & Tours dari Malaysia mengaku masyarakat Malaysia
mendapatkan pendidikan formal terkait sejarah tanah Melayu sedari pendidikan
dasar, termasuk sejarah Indonesia. Sehingga, ada minat khusus untuk mengunjungi
langsung apa yang dipelajarinya.
Wisatawan Malaysia ada ikatan emosional. (Foto: Dinas Pariwisata Banten) |
"Kita itu dapat
pelajaran sejarah-sejarah Indonesia sejak jaman kerajaan. Kita tahu sejarahnya
kerajaan Majapahit, Mataram, Sriwijaya dan lainnya. Di Banten banyak juga,
sehingga kita ingin mengajak wisatawan yang tertarik sejarah melihat langsung
peninggalannya," ungkap Alias.
PIC Destinasi Tanjung
Lesung Ida Irawati mengatakan, ketertarikan buyers Malaysia melirik wisata
sejarah lantaran ikatan emosional sejarah antara Indonesia dan Malaysia, khususnya
Banten. “Mereka tertarik dengan sejarah Banten,” jelasnya, kemairn (20/4), di
Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang. [Adv]
0 Comments