Truk saat ditarik oleh mobil derek: kerja sendiri. (Foto: Syafril Elain, TangerangNet.Com) |
NET – Truk pengangkut kertas
yang dikemudikan Aris Riswandi, menyeruduk warung di Jalan MH Thamrin seberang
Rumah Sakit Global, Kebon Nanas, Kota Tangerang, Kamis (12/1/2017). Akibatnya,
tiga unit sepeda motor yang parkir di tempat kejadian perkara (TKP) ringsek.
Truk dengan plat nomor Z 9376
HA melaju kencang dari arah Serpong yang
baru ke luar dari pintu tol Kebon Nanas ke arah Cikokol.Namun, Aris mengaku
sudah mulai mengantuk tetap tancap gas dan ternyata stir tidak dapat terkendali.
Akhirnya, truk bermuatan kertas tersebut membelok ke kiri lalu menabrak
trotoar, tiga sepeda motor, tiang listrik
dan telepon, serta terhenti setelah
menabrak tembok warung.
Saksi mata menyebutkan kejadian
tersebut berlangsung pada dini hari. “Kejadian sekitar pukul 03:00 dini hari.
Saya tahu ketika akan sholat subuh ke mesjid,” ujar Taryono, warga Kebon Nanas.
Meski tabrakan yang kencang
tersebut, pengemudi truk Aris Riswandi selamat. Begitu juga, warga tidak ada
yang terkena tabrakan. “Kita kaget saja tiba-tiba ada truk yang menyeruduk.
Syukur anak-anak pada nongkrong di dalam warung sehingga tidak menjadi korban,”
ucap Sumarna.
Setelah terjadi tabrakan,
petugas datang baik dari Polres Metro Tangerang Kota, Dinas Perhubungan Kota
Tangerang, dan PLN Pelayanan Cikokol baru tiba di lokasi sekitar pukul 06:00
WIB. Bersamaan dengan datang pula mobil derek untuk menggeser dan menarik truk
ke jalan.
Warga menyaksikan sepeda motor yang hancur. (Foto: Syafril Elain, TangerangNet.Com) |
Petugas PLN Pelayanan Cikokol
Supriatno mengatakan oleh karena tiang PLN ikut rubuh sehingga ada kabel yang
putus. “Ada kabel PLN yang putus. Tadi ada warga yang mengaku kepada saya
aliran listrik di rumahnya padam. Sebagian rumah warga yang kabelnya putus
akibat tabrakan, jadi padam,” ujar Supriatno.
Sementara itu, Aris Riswandi
kepada TangerangNet.Com mengaku membawa angkutan kertas dari Bandung hanya seorang
diri tanpa ditemani kenek. “Saya sediri saja Pak dari Bandung. Saat mata mulai mengantuk
tidak ada kawan bicara sehingga tambah ngantuk,” ucap Aris.
Aris menyebutkan kebijakan
perusahaan tempatnya bekerja tidak menyediakan tenaga pembantu seperti kenek. “Saya
heran, perusahaan sekarang pelit sekali. Supir sendiri saja kerja dan bila kita
ada keperluan urus sendiri. Saat saya mulai ngantuk ya, tamah ngantuk.
Akibatnya, begini,” tutur Aris.(ril)
0 Comments