Wahidin Halim: hindari cara-cara ilegal. (Foto: Istimewa) |
NET – Calon Gubernur Banten Wahidin Halim minta penyelenggara
Pemilahan Kepala Daerah (Pilkada) Banten 2017 agar mengantisipasi adanya tenaga
kerja asing (TKA) terutama dari Cina ikut menggunakan hak pilih dengan
cara-cara ilegal.
“Dalam pelaksanaan Pilkada Banten agar tidak ternoda, perlu diantisipasi
adanya kemungkinan TKA Cina menggunakan hak pilih secara ilegal. Belakangan ini
sering ditemui adanya TKA asal Cina yang
diduga sudah memiliki KTP (Kartu Tanda Penduduk-red) elektronik. Jangan sampai mereka dimanfaatkan
ikut memilih,” ujar Wahidin Halim kepada wartawan, Jumat (6/1/2017) di
Tangerang.
Wahidin Halim yang dalam Pilkada Banten berpasangan dengan Andika Hazrumy
(WH-Andika) mengatakan dari pemberitaan yang ada di media massa ada yang
menyebutkan para TKA Tiongkok itu sudah memiliki KTP elektronik. Bila
penyelenggara Pilkada yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banten dan Badan
Pengawas Pemilu (Bawaslu) dari awal sudah mengantisipasi, peluang untuk
memanfaatkan KTP elektronik elegal tersebut dapat dicegah.
“Syukur kalau KPU Banten dan Bawaslu sudah mengantisipasi agar tidak
terjadi penyalahgunaan hak pilih oleh TKA asal Tiongkok,” ucap Wahidin yang
akrab disapa WH itu.
Menurut WH, semakin dekat hari-H pencoblosan yakni Rabu, 15 Februari 2017
perlu lebih hati-hati baik sebagai peserta Pilkada maupun penyelenggara. “Kita
semua menginginkan Pilkada Banten berjalan aman, tertib, dan tidak tercela,”
ujar WH.
Sebelumnya, 70 TKA asal Tiongkok yang diduga ilegal diamankan
oleh Subdit I Industri dan Perdagangan (Indag) Reserse Kriminal Khusus
(Krimsus) Polda Banten. Dirkrimsus Polda Banten Kombes Pol Nurullah mengatakan dari 70 TKA yang diamankan, 37 di antaranya
tidak memiliki izin resmi bekerja di Indonesia atau dikatakan sebagai TKA
illegal. Puluhan TKA ini untuk sementara ditahan karena tidak mampu menunjukkan
dokumen resmi untuk bekerja di Indonesia.
Para TKA tersebut digiring oleh petugas ke Mapolda Banten dari lokasi kerja
mereka di Pulo Ampel, Kabupaten Serang, , Senin (1/8/2016). Mereka masih
mengenakan seragam bertulis PT Indonesia River Engineering. PT Indonesia River
Enginering diketahui merupakan sebuah perusahaan yang mengerjakan proyek
pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Pulo Ampel. (ril)
0 Comments