Ferry Renaldy (bertopi) perlihatkan barang bukti. (Foto: Istimewa) |
NET - Tim advokasi pasangan calon Gubernur dan
Wakil Gubernur Banten nomor urut 1, Wahidin Halim-Andika Hazrumy (WH-Andika),
Senin (30/1/2017) mendatangi kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi
Banten. Mereka kembali melaporkan kegiatan bedah buku ‘Si Doel’ yang diduga
sebagai kampanye terselubung calon Gubernur Banten Rano Karno.
“Kali ini, kami
membawa fakta bahwa Komunitas Buku Si Doel melakukan kampanye terhadap pasangan
Cagub Cawagub Banten Rano Karno-Embay Mulya Syarief,” ujar Ferry Renaldy, tim advokasi WH-Andika kepada
wartawan di kantor Bawaslu Banten.
Ferry mengatakan
sebelumnya, pihaknya telah melaporkan
kegiatan yang sama dengan terlapor Ketua Dewan Perpustakaan Daerah Banten, Heri
Hendrayana Harris alias Gol A Gong. Namun saat itu, Gol A Gong membantah saat
diperiksa Bawaslu, bahwa kegiatan tersebut bukan bagian dari kampanye.
“Sebelumnya,
terlapor dalam hal ini Gol A Gong mengatakan bukan bagian dari kampanye. Dan
ini waktu di Summarecon kemarin, faktanya digunakan untuk kampanye, ada salam
dua jari, dihadiri juga oleh Mulyadi Jayabaya (mantan Bupati Lebak) yang
notabene pendukung paslon nomor urut dua. Rano Karno dan Embay Mulya Syarief
juga hadir di acara itu,” ungkap Ferry.
Ferry mengatakan dalam Peraturan KPU nomor 12 tahun
2016 pasal 11 dan 12 disebutkan bahwa kegiatan yang dilaksanakan oleh tim
sukses atau partai politik atau gabungan partai politik atau pasangan calon
bisa dilakukan oleh organisasi lain atau pihak lain dengan syarat harus terdaftar
di KPU Provinsi Banten.
“Apakah Komunitas
Buku Si Doel itu telah didaftarkan ke KPU (Komisi Pemilihan Umum-red) sebagai organisasi yang
menjalankan kampanye? Kalau terdaftar, ini jelas berbeda dengan pernyataan
sebelumnya dengan Gol A Gong bahwa tidak ada unsur kampanye. Kalau seperti ini
dilanjutkan, ini akan menjadi preseden buruk terhadap pelaksanaan demokrasi di
Banten,” tuturnya. (*//ril)
0 Comments