Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

KH Ahmad Chudori Ajak Santri Dan Pendekar Dukung WH-Andika

Kiyai Chudori, Andika, dan seluruh santri, pendekar,
dan warga mengacungkan satu jari nomor urut
WH-Andika.
(Foto: Istimwa)  
NET - "Kita harus dukung Pak WH dan Pak Andika menjadi pemimpin di Provinsi Banten. Kepemimpinan keduanya tak diragukan,  dengan keduanya kita adalah saudara seiman dan sepaham," ujar Kyai  Haji Ahmad  Khudori saat kampanye tatap muka sekaligus  acara tablig akbar pada Minggu ( 11/12/2016).

KH Ahmad Khudori, sebagai Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Ulum di Desa Malanggah, Tunjung Teja, Kabupaten Serang mengajak masyarakat untuk menjatuhkan pilihan kepada pasangan calon Gubernur  dan Wakil Gubernur  nomor urut 1, Wahidin Halim-Andika Hazrumy pada Pemilihan Gubernur  Banten 2017 mendatang. Karena menurut kyai muda kharismatik ini, pasangan ini dekat dan didukung oleh para ulama besar baik di wilayah Provinsi Banten maupun ulama di nusantara.

Khudori menjelaskan para ulama besar seperti Abuya Muhtadi, Kyai Mufasir dan Kyai besar di Provinsi Banten sepakat telah menjatuhkan pilihan dan dukungan serta restunya kepada pasangan WH-Andika. "Jadi pada tanggal 15 Februari  2017 nanti, kita harus coblos dan memenangkan pasangan ini," ujar Khudori mengajak warga.

Sebelumnya, Sabtu (10/2016)  ratusan pendekar Banten dan warga di Kecamatan Walantaka, Kota Serang menggelar kegiatan silaturahmi akbar bersama Cawagub Banten, Andika Hazrumy di kediaman keluarga besar Sekjen Pendekar Banten, Suminta Idris, di Kelurahan Tegal Sari, Walantaka, Kota Serang.

Dalan silaturahmi itu, tuan rumah yang juga anggota DPRD Kota Serang, Deviana Idris meminta pasangan Wahidin-Andika Hazrumy agar menjaga dan melestarikan aset seni dan budaya dan memberdayakan kalangan pemuda di Banten, khususnya Kota Serang. Menurut dia, wilayah Kota Serang khususnya Kecamatan Walantaka merupakan pusat pengembangan seni budaya asli Provinai Banten. Baik seni debus, terbang gede dan ubrug (drama tradisional) juga seni pencak silat.

Pemuda dan seni budaya Banten, kata Khudori,  merupakan wajah Provinsi Banten yang hampir dipastikan kemajuan wilayah diukur dari pemuda yang berdaya dan berkembangnya aset seni dan budaya.

"Di sini potensi seni budayanya cukup banyak. Tadi ada yang bisik-bisik ke saya, nanti kalau Pak Andika Hazrumy diijabah jadi Wakil Gubernur Banten, jangan lupa kepada warga di sini. Pemudanya diberdayakan, potensi seni budayanya dikembangkan tak hanya di Banten, nasional hingga ke tingkat internasional,"  ungkap politisi Hanura itu.

Seraya meminta warga Walantaka agar mendoakan dan memilih pasangan nomor urut 1, Wahidin Halim- Andika Hazrumy pada hari pencoblosan tanggal 15 Februari 2017 mendatang. "Pak Andika ini bukan siapa-siapa, masih keluarga kita. Cawagub asli Banten, begitupula Cagubnya Wahidin Halim. Orang Tangerang, asli Banten dan walikota sukses memimpin Kota Tangerang sehingga menjadi daerah yang maju dan masyarakatnya sejahtera. Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mendukung pasangan ini," tuturnya.

Sementara pantauan wartawan di lokasi, Andika disambut oleh sejumlah tokoh ulama dan pendekar di sejumlah daerah di wilayah Kabupaten/Kota Serang. Di Walantaka dan Tunjung Teja, anak sulung mantan Gubernur Banten ini langsung dikalungi sorban berwarna kuning dan penampilan seni terbang gede serta debus.

Andika Hazrumy mengatakan  ulama, santri, dan pendekar merupakan aset dan identitas Provinsi Banten. Oleh karena itu, dalam catatan program visi dan misi pasangan WH-Andika akan mengeluarkan kebijakan Peraturan Daerah (Perda) Pondok Pesantren (Ponpes) serta Perda Rencana Induk Pariwisata (RIP) yang didalamnya menjaga aset seni budaya.

"Untuk menjaga identitas kebantenan, kami (WH-Andika) juga membuat program Al-Qur'an Center dan Pusat Studi Kebantenan untuk mengkaji dan mengembangkan aset budaya Banten ke tingkat nasional dan internasional," tuturnya.

Saat ditanya perihal kedekatan dengan para ulama dan pendekar di Banten, Andika mengaku kedekatannya dengan ulama, kyai dan santri bukan hal baru dan merupakan tradisi silaturahmi yang terus dipertahankan sejak masa kakeknya, Tb Chasan Sohib. "Silaturahmi ini bukan hal baru. Kadang kami (keluarga Andika) berkunjung ke rumah para kyai dan sesepuh, begitupula sebaliknya mereka juga sering datang ke rumah kami," tuturnya. (*/ril)


Post a Comment

0 Comments