![]() |
Andika Hazrumy (baju putih) saat meninjau kawasan tanah longsor dan berdialog dengan warga. (Foto: Istimewa) |
NET – Setelah calon Gubernur Banten Wahidin Halim,
kala ini calon Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy sinyal
yang meminta agar Ketua Komisi Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo membuka nama calon Gubernur Banten yang terindikasi korupsi. Andika pun
yakin, KPK bisa bekerja dengan profesional.
“Persoalan hukum, kami percayakan ke KPK. Saya percaya KPK
profesional. Soal signal KPK, itu jelas
soal Cagub (calon gubernur-red) terindikasi korupsi. Menurut saya, sebaiknya diumumkan sebelum Pilkada (Pemilihan Kepala
Daerah-red),” ujar Andika saat ditanya
wartawan, Rabu (14/12/2016).
Seperti diketahui, Ketua KPK Agus Rahardjo saat menghadiri acara di
Pimpinan Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Banten, Sabtu (26/11/2016), menyebutkan
seorang calon yang terduga kasus tindak pidana korupsi. Namun Agus tidak mau
mengungkap nama dengan alasan masih dalam proses Pilkada. Kemudian pada acara Tanwir I Pimpinan Pemuda Muhammadiyah di Tangerang, Minggu (27/11/2016), Agus
mengungkap bahwa yang terindikasi tersebut
adalah calon gubernur.
Andika menegaskan terkait cagub yang terindikasi korupsi merupakan
persoalan hukum dan jangan sampai bertabrakan dengan politik. “Kalau diumumkan sekarang akan sangat
baik. Sebab akan membantu masyarakat
mendapatkan informasi yang cukup untuk pertimbangan saat memilih,” ujarnya.
Andika menegaskan jangan sampai isu ini diputar balik lalu pada saatnya
merugikan masyarakat. “Sangat positif
diumumkan sekarang. Apalagi isu kandidat
yang bersih menjadi integritas yang dipertaruhkan bagi masyarakat. Akan sangat merugikan jika tidak di umumkan
saat ini,” ujarnya.
Menurut Andika, masalah ini bisa dimanfaatkan dan diputarbalikkan sehingga
solusinya dibuka agar jelas. Calon Gubernur
Wahidin Halim (WH) sedari awal mendorong ke KPK agar kasus ini dibuka. “Hindarilah jargon bersih korupsi kemudian
dijadikan komoditas politik, mengaku
bersih dan berlindung dibalik statement KPK yang tidak sepenuhnya dibuka. Jika sudah tersangka umumkan, biar tidak ada
yang hanya bermain jargon,” ujarnya.
Saat yang tepat untuk KPK menguji jargon bersih dan antikorupsi semua
pasangan calon dengan dibuka sekarang
siapa terduga korupsi. “Sekali lagi diumumkan hitung-hitung itu
pembuktian jika memang bersih. Dan tidak menyimpan persoalan hukum. Amar
pengadilan putusan jelas, mengarah ke
siapa. Tapi pengumuman KPK yang lebih jelas
menjawab semua,” ujarnya.
Andika menegaskan dan WH tidak mau memiliki semangat menuduh. “Tapi, kami berprinsip menghormati hukum untuk
keterbukaan informasi yang sebenarnya,” ujarnya. (*/ril)
0 Comments