![]() |
Kantor Pusat Pemerintahan Kota Tangerang: aset daerah. (Foto: Istimewa) |
NET - Walikota Arief R.
Wismansyah membuka secara resmi sosialisasi yang digelar Dinas Pengelola
Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) mengenai Sensus Barang Milik Daerah (BMD) di lingkungan
Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, Jumat (04/11/2016).
"Saya meminta kepada
seluruh Kepala OPD untuk bisa mengawal sensus aset ini," ujar
Walikota pada kegiatan yang dilaksanakan
di Ruang Akhlakul Karimah, Pusat Pemerintahan Kota Tangerang.
Dalam tataran pelaksanaan, kata
Arief, Kepala SKPD atau OPD harus
terlibat aktif dalam menyukseskan pelaksanaan sensus aset, termasuk dengan
membentuk tim pelaksanaan sensus di tingkat OPD. Sesuai acara ini diikuti oleh
Sekretaris Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se-Kota Tangerang yang didampingi
Kasubag Umum dan Kepegawaian dari
masing-masing OPD.
Walikota berharap agar pelaksanaan sensus BMD bisa
menjadi sarana untuk penertiban aset di Lingkup Pemerintah Kota Tangerang. "Ini
sekaligus sebagai bentuk penertiban aset sehingga pemanfaatan aset bisa lebih
optimal demi kesejahteraan masyarakat Kota Tangerang," tutur Arief.
Menurut Arief, agar kegiatan
tersebut dapat membawa kebaikan dan kemaslahatan bagi Pemerintah Kota
Tangerang, dalam pelaksanaan kegiatan
pemerintahan yang lebih baik, bersih, transparan dan akuntabel di masa
mendatang.
“Akuntabilitas dan tranparansi harus menjadi pedoman, untuk
meningkatkan kinerja kebijakan publik terkait keuangan dan aset daerah.
Pengelolaan keuangan dan aset daerah dituntut agar mengarah kepada model manajemen
aset, yang efektif dalam pengadaan dan pengelolaan, efisien dalam pemanfaatan
dan pemeliharaan serta transparan dan dapat dipertanggung jawabkan,” ucap
Arief.
Pelaksanaan Sensus BMD direncanakan akan dilaksanakan selama delapan
bulan ke depan. "Mulai dari November 2016 sampai Juni 2017," ujar Kepala Bidang Aset pada DPKAD Kota Tangerang
Teguh.
Pelaksanaan Sensus BMD
bertujuan untuk memperoleh data yang akurat mengenai aset yang dimiliki oleh
Pemerintah Kota Tangerang. "Termasuk efektifitas pengelolaan barang,
termasuk inventarisasi barang yang tidak layak pakai," tutur Tegus. (man)
0 Comments