![]() |
Jenis senjata api yang diserahkan masyarakat. (Foto: Istimewa) |
NET - Satgas Yonarmed 12 Kostrad kembali mengamankan 1 pucuk senjata yang masih
disimpan secara illegal oleh masyarakat Maluku.
"Ini
merupakan salah satu wujud kepercayaan masyarakat Maluku terhadap keberadaan
Satgas Yonarmed 12 Kostrad, yang telah melaksanakan tugas Operasi Pengamanan di
wilayah Maluku dan Maluku Utara selama 9 bulan terakhir. Jaminan rasa aman,
didukung oleh situasi di wilayah yang semakin kondusif, serta rasa kedekatan dengan
personel Satgas, telah mengubah pola pikir masyarakat untuk tidak segan
menyerahkan senjata illegal yang masih mereka simpan," ujar Serka Nanang Ariyanto kepada wartawan, Jumat
(18/11/2016), di Jakarta.
Senjata api laras
panjang tersebut, kata Nanang,
diserahkan oleh warga yang tinggal di sekitar wilayah pengamanan pos. Pada Kamis
(17/11/2016) pukul 13.00 WIT, di Pos
Waitomu Kecamatan Leihitu, Kabupaten
Maluku Tengah, Provinsi Maluku, anggota Satgas sedang bertugas yakni Serka Nanang Ariyanto dan Koptu Lahardin. Kemudian
ada warga datang menyerahkan 1 pucuk senjata standar laras panjang jenis STEN
GUN MK II beserta 50 butir munisi
kaliber 9 mm.
Nanang
menyebutkan sejak kedatangannya pada awal Maret 2016, Satgas Yonarmed 12
Kostrad, telah melakukan berbagai upaya untuk dapat mendukung program-program
Pemerintah Daerah khususnya Kodam XVI/Ptm dalam menjaga stabilitas keamanan
masyarakat. Berbagai kegiatan telah dilakukan Satgas untuk ikut serta dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat agar tidak mudah terpancing emosi dan
pengaruh luar yang dapat mengarah pada timbulnya konflik.
"Selama ini,
anggota Satgas Yonarmed 12 Kostrad yang ditempatkan di 36 pos yang tersebar di
wilayah Maluku dan Maluku Utara, telah hidup membaur dan berupaya untuk bisa
memberikan pengabdian yang terbaik di tengah-tengah masyarakat yang berada di
sekitar posnya," ujarnya.
Oleh karena itu,
Satgas Yonarmed 12 Kostrad yang dipimpin oleh Dansatgas Letkol Arm Joko Setiyo
K, M.Si (Han) meyakini pendekatan perdamaian dan kesejahteraan merupakan cara
yang paling efektif untuk menghilangkan potensi konflik di wilayah Maluku dan
Maluku Utara. "Untuk itu, Dansatgas memerintahkan kepada anggota
jajarannya untuk tidak segan-segan turun langsung membantu kesulitan
masyarakat, seperti kegiatan pelayanan kesehatan, karya bakti, mengajar, dan
memberikan pelatihan di sekolah.
“Olahraga bersama
dan kegiatan lainnya bersama masyarakat, sudah menjadi kegiatan rutin yang
dilakukan anggota Satgas setiap hari," ucap Joko.
Joko menjelaskan
bantuan dalam bentuk buku, obat-obatan, sarana olahraga juga diberikan oleh
Satgas Yonarmed 12 Kostrad demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Maluku
dan maluku Utara. Salah satu hasil yang dapat dilihat dari apa telah dilakukan
oleh Satgas Yonarmed 12 Kostrad adalah kesadaran masyarakat untuk mau
menyerahkan senjata yang disimpannya secara sukarela.
Selama 9 bulan
penugasan, Satgas Yonarmed 12 Kostrad telah cukup banyak menerima penyerahan
senjata seperti ini, melalui pendekatan secara persuasif. "Setidaknya 229
pucuk senjata telah berhasil dikumpulkan dari masyarakat Maluku dan Maluku
Utara, yang terdiri dari 12 pucuk senjata standar dan 217 pucuk senjata
rakitan," katanya. (dade)
0 Comments