Jajaran Kostrad saat mengikuti penataran IT. (Foto: Dade, TangerangNET.Com) |
NET - Seiring dengan perkembangan teknologi, sifat,
dan karakteristik perang telah bergeser, yakni saat ini kemungkinan terjadinya
perang konvensional antar dua negara semakin kecil. Perang masa kini yang
terjadi dan perlu diwaspadai oleh Indonesia, salah satunya adalah Proxy War.
Proxy War tidak
melalui kekuatan militer tetapi perang melalui berbagai aspek kehidupan
berbangsa dan bernegara, baik melalui politik, ekonomi, sosial budaya, termasuk
hukum. Dalam Proxy War tidak bisa terlihat siapa lawan dan siapa kawan.
"Dilakukan non state actor, tetapi dikendalikan pasti oleh sebuah negara,
sebagai prajurit harus memahami Information technology (IT) khususnya dibidang
website dan jaringan. Secara makna sebuah website dan jaringan adalah
sekumpulan halaman informasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga
bisa di akses di seluruh dunia selama terkoneksi dengan website dan
jaringan," ujar Kainfolahta Kostrad Kolonel Inf Abdullah kepada wartawan,
Senin (14/11/2016), saat membuka
penataran website dan jaringan, bertempat di ruang Mandala, Markas Kostrad,
Gambir, Jakarta Pusat.
Sementara itu,
dari makna itu bisa kita fahami bahwa definisi website dan jaringan secara
sederhana adalah informasi apa saja yang bisa di akses melalui media yang
dibutuhkan. Peserta penataran menyimak dengan seksama semua materi yang
disampaikan tim penatar serta menggunakan waktu secara efektif dan efisien agar
mendapatkan pemahaman yang baik.
"Di samping
itu, peserta hendaknya tidak segan-segan menanyakan hal-hal yang belum
dimengerti, agar mendapatkan pemahaman tentang cara publikasi melalui internet,
cara pengiriman berita dan pembuatan website, sehingga tidak ragu dalam
mempraktekkannya apabila sudah kembali ke satuan masing-masing," ujarnya.
Oleh karena itu,
Kolonel Inf Abdullah berpesan kepada tim penatar agar menyampaikan materi
dengan bahasa yang mudah dipahami sehingga peserta dapat menyerap ilmu secara
maksimal dan bermanfaat, baik untuk peserta penataran maupun satuan-satuan yang
ada di jajaran Kostrad.
"Penataran
diikuti oleh 71 personel dari perwakilan satuan jajaran Kostrad baik jajaran
Divif 1 Kostrad maupun jajaran Divif 2 Kostrad," ungkap Kolonel Inf
Abdullah. (dade)
0 Comments