Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Proxy War Bukan Melalui Kekuatan Militer, Tetapi Perang Melalui IT

Jajaran Kostrad saat mengikuti penataran IT.
(Foto: Dade, TangerangNET.Com)  
NET -  Seiring dengan perkembangan teknologi, sifat, dan karakteristik perang telah bergeser, yakni saat ini kemungkinan terjadinya perang konvensional antar dua negara semakin kecil. Perang masa kini yang terjadi dan perlu diwaspadai oleh Indonesia, salah satunya adalah Proxy War.

Proxy War tidak melalui kekuatan militer tetapi perang melalui berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, baik melalui politik, ekonomi, sosial budaya, termasuk hukum. Dalam Proxy War tidak bisa terlihat siapa lawan dan siapa kawan. "Dilakukan non state actor, tetapi dikendalikan pasti oleh sebuah negara, sebagai prajurit harus memahami Information technology (IT) khususnya dibidang website dan jaringan. Secara makna sebuah website dan jaringan adalah sekumpulan halaman informasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga bisa di akses di seluruh dunia selama terkoneksi dengan website dan jaringan," ujar Kainfolahta Kostrad Kolonel Inf Abdullah kepada wartawan, Senin (14/11/2016),  saat membuka penataran website dan jaringan, bertempat di ruang Mandala, Markas Kostrad, Gambir, Jakarta Pusat.

Sementara itu, dari makna itu bisa kita fahami bahwa definisi website dan jaringan secara sederhana adalah informasi apa saja yang bisa di akses melalui media yang dibutuhkan. Peserta penataran menyimak dengan seksama semua materi yang disampaikan tim penatar serta menggunakan waktu secara efektif dan efisien agar mendapatkan pemahaman yang baik.

"Di samping itu, peserta hendaknya tidak segan-segan menanyakan hal-hal yang belum dimengerti, agar mendapatkan pemahaman tentang cara publikasi melalui internet, cara pengiriman berita dan pembuatan website, sehingga tidak ragu dalam mempraktekkannya apabila sudah kembali ke satuan masing-masing," ujarnya.

Oleh karena itu, Kolonel Inf Abdullah berpesan kepada tim penatar agar menyampaikan materi dengan bahasa yang mudah dipahami sehingga peserta dapat menyerap ilmu secara maksimal dan bermanfaat, baik untuk peserta penataran maupun satuan-satuan yang ada di jajaran Kostrad.

"Penataran diikuti oleh 71 personel dari perwakilan satuan jajaran Kostrad baik jajaran Divif 1 Kostrad maupun jajaran Divif 2 Kostrad," ungkap Kolonel Inf Abdullah. (dade)

Post a Comment

0 Comments