Korban banjir mengungsi di GOR Periuk. (Foto: Istimewa) |
NET - Meski
banjir di Perumahan Total Persada, Kecamatan Priuk Kota Tangerang, Banten mulai surut, namun ratusan warga di perumahan
itu masih bertahan di tempat pengungsian Gedung Olahraga (Gor) Priuk, Kecamatan
Priuk, Kota Tangerang, Banten. Itu terjadi karena rumah mereka, kususnya yang
ada di lingkungan RW 07 seperti RT 07,
08, 09, 10 dan RW 08, seperti RT O1, O3 05, masih tergenang air dengan ketinggian
setengah meter.
“Sebenarnya, kami
ingin cepat pulang. Tapi karena ketinggian air masih setengah meter lebih, kami
tetap bertahan di sini," ujar Suparti, warga RT 07/RW 07, Perumahan Total
Persada, yang sudah empat hari mengungsi di Gor Periuk, Kecamatan Priuk, Kota
Tangerang, Banten, Kamis (17/11/2016), lantaran pada hari pertama bajir,
rumahnya terendam hingga mencapai dua meter lebih.
Dengan beralaskan
tikar seadanya, Suparti yang tampak lelah berserta dua orang anaknya yang duduk
di sekolah dasar terlihat terkulai
lemas. Pasalnya, semenjak berada dipengungsian, ibu dan kedua orang anaknya itu
demam dan sakit kepala.
Sementara makanan
yang mereka peroleh dua kali sehari, siang dan malam dari dapur umum sering
terlambat. "Dari pagi, saya dan anak-anak belum makan,” ungkap Suparti
yang mengaku sudah dua kali datang ke bagian dapur umum untuk menanyakan makanan,
namun jawabnya belum matang.
Padahal, kata
Suparti, ia bersama anaknya harus makan obat yang diperoleh dari Puskesmas.
Senada pula kata Mita, yang juga warga RT 07/08. Selama berada di pengungsian
mereka merasakan kekurangan, terutama kebutuhan balita. "Anak saya masih
butuh pampers, tapi kebutuhan itu harus cari sendiri karena bantuan dari Pemda
Kota Tangerang hanya sebatas makanan dan obat-obatan yang di drop di
Puskemas," tutur Mita.
Untung saja, ia
masih mempunyai uang simpanan untuk membeli kebutuhan anaknya yang balita itu.
"Simpanan. Uang si ada. Meskipun sedikit,” ujar Mita yang meminta kepada Pemerintah Kota
Tangerang agar mencarikan solusi bagi masyarakat setempat. Mengingat hujan dua
jam saja, di wilayah itu sudah tergenang.
Beberapa warga
lainnya yang masih tinggal pengungsian
juga mulai terserang penyakit, seperti Ispa, sakit kepala, demam, dan
gatal-gatal. Sehingga mereka datang ke Puskesmas untuk mendapat pengobatan.
"Sampai hari keempat ini, korban banjir yang datang kesini tercatat
sebanyak 78 orang," kata Yusuf Alfian, salah satu tim medis di Puskesmas
Gembor, Kecamatan Priuk, Kota Tangerang.
Mereka, kata dia,
selain terserang ispa, sakit kepala dan demam, juga gatal-gatal. Namun demikian,
kata Yusuf, mereka sudah tertangani dengan baik
"Para pasien
itu menderita penyakit tersebut, selain karena kecapaian juga karena menghirup
udara yang tidak segar,” kata dia.
Namun demikian,
setelah air surut, para korban banjir sudah ada yang pulang ke rumahnya untuk
bersih-bersih. 'Ya, kita pulang dululah. Mudah-mudahan tidak terjadi banjir
susulan. Mengingat cuaca sekarang ini masih akan turun hujan," ucap Heru,
warga RT 02/08, yang bersih- bersih rumahnya dari lumpur. (man)
0 Comments