![]() |
Menteri PPPA Yohana Susana Yembesi: banyak kasus. (Foto: Dade, TangerangNET.Com) |
NET - Jumlah
remaja perempuan di Indonesia hasil sensus penduduk 2010 adalah 21.489.600 atau
18,11 persen dari jumlah perempuan. Diproyeksikan pada 2035 remaja perempuan
akan berjumlah 22.481.900 orang atau 14,72 persen dari jumlah perempuan.
Menteri
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Susana Yembesi
mengatakan Indonesia sudah masuk dalam 10 besar dalam pertumbuhan perempuan
produktif. "Namun, akhir-akhir ini banyak sekali kasus yang dilaporkan
kepada kami, yang menimpa perempuan, baik anak-anak maupun orang dewasa. Menjadi
kewajiban kita untuk melindungi anak-anak khususnya anak perempuan," ujar Yohana
Susana Yembesi, Senin (22/8/2016), di kantor BKKBN, Jakarta Timur.
Yohana mengatakan
sudah mempunyai tempat pengaduan terpadu anak -anak dan perempuan. Beberapa
program akan dicanangkan, termasuk dengan kampanye anti rokok, dan pemerintah
akan menaikkan harga rokok untuk mengurangi pengguna rokok.
Sementara Kepala
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Indonesia (BKKBN) Dr. Surya Chandra
Surapaty menjelaskan pihaknya sudah mempunyai program GenRe, berbasis remaja,
anak sekolah, kampus maupun pesantren.
“Kita giat
kampanyekan, jangan menikah sebelum usia 21 tahun. Kita dengan program Kampung KB (Keluarga Berencana-red) akan berkolaborasi dengan pihak Kementerian
PPPA, namun dengan program GenRe dapat mengurangi kekerasan-kekerasan kepada
remaja. Ini terus kita sosialisasikan dengan remaja-remaja tersebut," ujat
Surya. (dade)
0 Comments