Sujana dengan sigap melayani pembeli. (Foto: Syafril Elain, TangerangNET.Com) |
NET – Pada penyambutan
malam takbiran Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1437 H, warga Kota Tangerang
tumpah ruah di seputar Mesjid Raya Al-a’zhom. Sejumlah pedagang makanan
pun ikut menyerbur ke lokasi tersebut
dan tidak ketinggalan penjualan makan
tradisional Betawi, kerak telor.
Ada sejumlah
pedagang makanan hadir di sana mulai dari bakso, mie ayam, ketoprak, gorengan,
dan tidak ketinggalan kerak telor. Bahkan penjualan makanan kerak telor bukan
hanya satu. Namun, Sujana salah satu di antaranya tergolong laris manis.
“Saya sudah empat
kali lebaran dagang kerak telor di sini,” ujar Sujana kepada TangerangNET.Com,
Selasa (6/7/2016) malam.
Sujana, ayah tiga orang anak tersebut mengambil lokasi di
plasa mesjid sehingga dengan mudah terlihat. “Saya sejak jam 06:00 (18:00-red)
WIB sudah sampai sini. Dari rumah tadi
saya bawa 200 butir telor ayam dan bebek,” ucap Sujana meyakinkan.
Ketika ditanya
apakah sebanyak itu telor yang dibawa akan habis? “Insya Allah habis, Pak,”
tutur Sujana.
Kerak telor yang
dijual Sujana, dengan telor ayam seharga Rp 15 ribu dan telor bebek Rp 20 ribu.
Dari pemantauan TangerangNET.Com, pembeli terus silih berganti datang dan tidak
berhenti. Bahkan guna memberikan pelayanan yang cepat, Sujana menggunakan dua
alat penggorengan.
“Kalau pembeli
banyak, saya harus menggunakan dua alat penggorengan supaya cepat. Pembeli
tidak terlalu lama menunggu,” ujar Sujana berdalih.
Sementara itu,
salah seorang pembeli yakni Susanti, mengaku suka kerak telor olahan Sajana. “Ya,
lumayan enak dan tidak terlalu lama menunggu,” ucap Susanti, yang warga
Neglasari itu.
Bila hasil
penjualan kerak habis, Sujana dalam
semalam dapat membawa pulang uang berkisar Rp3 sampai Rp 4 juta. “Ya,
alhamdulillah ada uang lebaran buat anak-anak,”
tutur Sajana sambil terseenyum. (ril)
0 Comments