![]() |
Dandim 0506 Tangerang Letkol Inf. Achiruddin. (Foto: Syafril Elain, TangerangNET.Com) |
NET - Komandan Daerah
Militer (Dandim) 0506/Tangerang Letkol
Inf. Achiruddin mengatakan sejauh ini pihaknya telah mendeteksi keberadaan
buku-buku yang berkaitan dengan komunisme. Namun buku-buku itu sebatas buku
biografi dari para tokoh Partai Komunis Indonesia (PKI).
Hal itu menanggapi isu
komunisme di kalangan masyarakat kembali menjadi perbincangan hangat. Mulai
dari atribut hingga buku yang berkaitan dengan paham terlarang di Indonesia itu
merebak di sejumlah daerah. Di Kota Tangerang
beberapa waktu lalu dikabarkan warga menemukan sejumlah buku yang berkaitan
dengan kisah komunisme, terlebih buku itu ditemukan di perpustakaan.
"Di beberapa
perpustakaan hanya ditemukan beberapa buku. Itu pun hanya buku biografi dari tokohnya
saja. Kami masih mendalami apakah buku itu resmi atau tidak. Karena adanya di
perpustakaan dan dibeberapa toko-toko," ujar Letkol Inf. Achiruddin kepada wartawan, Minggu (15/5/2016).
Menurut Achiruddin,
temuan buku yang berkaitan dengan komunisme di Tangerang akan diteliti
pihaknya. "Apabila itu (buku dan lainnya) jelas bagian propaganda dan
bagian intelijen mereka (kelompok yang hendak membangkitkan komunisme) tentu
pasti kita tertibkan," ujarnya.
Disinggung daerah mana
saja yang terdapat penyebaran buku-buku terkait komunisme itu, Achiruddin
enggan membeberkannya. "Kita baru mendata saja dimana tempat-tempatnya.
Nanti, kita cari waktu. Sekali waktu
akan kita tertibkan," terangnya.
Menurutnya, sejauh ini
pihaknya mencatat pergerakan komunisme maupun propaganda yang dilancarkan
kelompok pro komunis sebatas melalui media sosial. Di media sosial memang
terpantau aktifitas kelompok pro komunis aktif melakukan propaganda. Namun,
sambungnya untuk melakukan aksi nyata secara terbuka di depan umum, kelompok
pro komunis belum berani.
"Kondisifitas di
Tangerang (terkait isu komunisme) saya melihat masih di media sosial. Ada yang
pro ada yang kontra. Tapi kalau realnya (propaganda secara terbuka) di lapangan
mereka belum berani. Kita mengikuti prosedur hukum yang berlaku. TAP MPRS Nomor
XXV Tahun 1966 masih berlaku, tentu akan kita tindak," tegasnya.
Achiruddin mengatakan
kendati wilayah Tangerang masih stabil, namun
merupakan kota penyangga Ibukota Jakarta yang pergerakan komunis lebih
masif di sana.
"Kalau di wilayah
tangerang ini saya bilang masih bisa kita kendalikan tapi kita tetap waspada.
Sesuai petunjuk pimpinan, wilayah Tangerang penyangga ibukota, nah pergerakan
juga dilakukan di pinggiran ibukota, kita tetap waspada," terangnya. (ril)
0 Comments