MCK yang selesai dibangun di Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang. (Foto: Istimewa) |
NET - Tangerang merupakan salah satu daerah
penyangga ibu kota Jakarta, yang secara geografis posisinya bersanding
dengan ibu kota negara tersebut. Namun demikian, hingga kini kehidupan masyarakat pribuminya masih "jorok"
atau berperilaku tidak sehat.
Terbukti dengan masih banyaknya masyarakat
setempat yang buang air sembarangan atau lebih
dikenal dengan istilah dolbon (modol di kebon/buang air besar di
kebon). Akibatnya, Pemda Kota dan Kabupaten Tangerang terus berupaya mengubah prilaku kurang
sehat warganya dengan cara mendirikan fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK).
Sepanjang tahun 2015 ini saja, Pemda Kota
Tangerang telah menyalurkan dananya sebesar Rp 5,76 miliar dari APBD Kota Tangerang untuk pembangunan sedikitnya 1.692 MCK. Pembangunan MCK tersebut dilakukan di 13 kecamatanan di Kota Tangerang.
"MCK itu dibangun di 104 kelurahan yang tersebar di 13 Kecamatan ," ujar Kepala Bagian
Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) Pemkot Tangerang Wahyudi Iskandar, Minggu (6/12/2015).
Sehingga, tambah Wahyudi, setiap kelurahan atau kecamatan, jumlah
pembangunan fasilitas
MCK-nya tidak sama, karena
disesuaikan dengan kebutuhan
masyarakatnya.
"Jadi, pada masing-masing kelurahan itu, pembangunan
MCK-nya ada yang satu, dua, bahkan ada juga yang lebih dari tiga karena
disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat," ungkap Kabag Humas.
Itu terjadi, kata Warhyudi, karena pembangunan MCK merupakan usulan dari Ketua RT, RW dan lurah
di wilayah tersebut. Jumlahnya tidak merata dan ditargetkan akhir
tahun 2015 ini pembangunan fasilitas MCK itu sudah selesai, sehingga memasuki pada 2016 diharapkan tidak
ada lagi masyarakat Kota Tangerang yang dolbon.
Sema halnya dengan Pemda Kabupaten Tangerang yang
setiap tahunnya berupaya mendirikan
fasilitas MCK, karena prilaku masyarakatnya yang kurang sehat. Bahkan Bupati Tangerang Achmed Zaki Iskandar
beberapa waktu lalu pernah berjanji memasuki 2016, Kabupaten Tangerang bebas dari dolbon.
Seperti diketahui dari 29 kecamatan di Kabupaten
Tangeranhg, yang prilaku masyarakatnya yang kurang sehat lebih banyak terjadi
di lima kecamatan,
seperti Balaraja, Jambe, Sepatan Timur, Jayanti, dan Sukadiri. Akibatnya, di wilayah itu kerap terserang wabah
penyakit mutaber. (man)
0 Comments