Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Model Sosialisasi Pilkada Dilakukan KPU Tangsel, Sudah Ketinggalan Zaman

Haji Agus Pruhuman: adakan di tengah kampung.
(Foto: Syafril Elain, TangerangNET.Com)  
NET – Dari sejumlah yang hadir pada saat Sosialisasi Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tangerang Selatan 2015” di Kantor Kelurahan Setu,  Kecamatan Setu, ikut hadir Haji Agus Pruhuman. Kapasitas Haji Agus Pruhuman pada sosialisasi tersebut adalah sebagai tokoh masyarakat Kelurahan Bakti Jaya dan berani kritis kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (4/11/2015).

“Saya berpendapat sosialiasi yang dilakukan oleh KPU Tangsel sekarang ini sudah tidak zamannya lagi begini. Kalau mau sosialisasi Pilkada, ya langsung ke warga, ke masyarakat,” ujar  Haji Agus lantang.

Haji Agus menjelaskan sosialisasi dengan mengundang pihak tertentu untuk datang lantas mendengarkan pidato, sudah ketinggalan zaman. “Sebaiknya para anggota KPU atau anggota PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan-red) mengadakan sosialiasi di lingkungan perumahan atau di tempat tinggal warga. Nah, jadi warga merasa lebih dekat dan mau mendengarkan apa yang akan disampaikan,” tutur Agus menyarankan.

Menurut Agus, meski lontarannya tersebut bernada kritikan tapi dia tetap mendukung program pesta demokrasi limata tahun tersebut. “Kalau acara sosialisasi di tengah kampung, anggota KPU bisa lihat langsung. Misalnya, ada spanduk atau umbul-umbul yang rusak bisa diganti,” tutur Agus.

Sebab, dari sejumlah umbul-umbul atau alat peraga kampanye yang sudah rusak tetap terpasang. “Saya melihat ada spanduk yang berisi gambar pasangan calon t
api kondisinya sudah tidak bagus tetap terpasang. Ini kan merusak keindahan kota,” tukas Agus.

Agus menyarankan kepada KPU Tangsel agar mengganti spanduk atau umbul yang berisi gambar pasangan calon yang sudah rusak agar diganti dan tidak dibiarkan terpasang. “Bahkan, saya melihat ada warga yang dengan sengaja mencopot spanduk atau umbul bergambar pasangan calon,” ungkap Agus.

Menanggapi pertanyaan Haji Agus tersebut, Ketua KPU Kota Tangsel Mohamad Subhan menjelaskan alat peraga kampanye (APK) baik spanduk, umbul-umbul, dan baligho hanya untuk sekali dicetak.

“Jadi, kalau ada yang rusak tidak mudah untuk mencari gantinya. Sementara untuk mencetak ulang, waktunya tidak cukup. Soalnya, untuk penggunaan anggaran Rp 200 juta ke atas harus ditender,”  jelas Subhan.

Mengenai sosialisasi, kata Subhan, banyak jenis sosialiasi yang dilaksanakan oleh KPU Tangsel. “Sosialisasi bukan hanya tatap muka. Ada juga dalam bentuk jalan santai, gerak jalan, perlombaan, dan naik sepeda santai,” ujar Subhan. (ril)



Post a Comment

0 Comments