Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

LSJ: Kepuasaan Publik Terhadap Pemerintahan Jokowi-Kalla Menurun

Rendy Kurnia saat memaparkan hasil survei LSJ.
(Fotro: Dade, TangerangNET.Com)   
NET - Berdasarkan temuan Lembaga Survei Jakarta (LSJ), secara umum tingkat kepuasaan publik terhadap satu tahun Pemerintahan Joko Widodo- Jusuf Kalla menunjukkan trend menurun. Saat INI Pemerintahan Jokowi-Kalla.
tinggal 48,7 persen publik yang mengaku puas terhadap

Ini berarti penurunan sekitar 5 persen dari tingkat dukungan yang diperoleh pasangan Jokowi-Kalla dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2014. "Salah satu bidang yang paling mendapatkan keprihatinan publik adalah ekonomi. Dalam tahun ini, publik menilai Pemerintahan Jokowi-Kalla belum berhasil mewujudkan janji-janji kampanye di bidang ekonomi dalam Pilpres 2014," ujar  Peneliti Utama LSJ Rendy Kurnia kepada wartawan, Kamis (5/6/2015), di Kopitiam Tan, SCBD Lot 8, Jalan Jenderal  Sudirman, Jakarta Selatan.

Namun, kata Rendy Kurnia, persepsi publik terhadap menteri pada umumnya buruk. Tidak ada satu pun menteri dalam Koordinasi Menko Perekonomian yang masuk lima menteri berkinerja terbaik. Secara umum tingkat publik terhadap Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla menunjukkan kecenderungan menurun.

Rendy mengatakan populasi dari survei tersebut adalah seluruh warga negara Indonesia yang minimal telah berusia 17 tahun dan tersebar pada 15 kota besar di Indonesia (Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Makassar, Manado, Ambon, Jayapura, Medan, Palembang, Padang, Pontianak, dan Balikpapan).

"Jumlah sampel 831 responden, diperoleh melalui teknik pencuplikan secara sistematis (systematic random sampling) dari mana-mana pemilik telepon yang terdaftar dalam Buku Telepon," ujarnya.
Sementara itu, simpangan kesalahan (margin of error) +/-3,4 persen, dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen. Survei ini juga dilengkapi dengan studi kualitatif berdasarkan analisis media dan studi kuantitatif berdasarkan sumber sekunder.

"Namun demikian survei yang dibiayai oleh Yayasan Survei Jakarta ini tidak dimaksudkan untuk merepresentasikan pendapat seluruh masyarakat Indonesia. Demikian salah satu kesimpulan dari hasil survei terbaru Lembaga Survei Jakarta (LSJ) yang dilaksanakan mulai pada tanggal 27 sampai deangan 31 Oktober 2015 (tepat satu tahun setengah dilantiknya Kabinet Kerja Jokowi-Kalla)," ujarnya.

Sementara itu, Peneliti Utama LSJ Ikhsan Rosidi menjelaskan ketika LSJ meminta kepada responden untuk lima nama menteri yang kinerjanya cukup baik, nama Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti paling banyak disebut. Sebanyak 64,3 persen responden menyebut Susi sebagai salah satu menteri dalam Kabinet Kerja Jokowi-Kalla yang kinerja cukup baik.

"Pada posisi kedua ditempati Mendikbud Anies Bawesdan (42,5 persen), di susul Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli (40,1 persen), Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (39,6 persen), dan Menteri PAN-RB Yuddy Chrisnandi (36,9 persen). Namun, Menteri KKP Susi Pudjiastuti meskipun berdasarkan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif berdasarkan sumber-sumber sekunder tidak termasuk dalam kelompok menteri berkinerja baik, namun di mata publik Susi masih dinilai menteri terbaik," ungkap Ikhsan.

Sedangkan Mendikbud Anies Bawesdan dan Mensos Khofifah, memang merupakan menteri yang berkinerja cukup baik, apakah dilihat dari persepsi publik maupun analisis kualitatif dan kuantitatif LSJ. Publik menilai, Susi Pudjiastuti, Anies Bawesdan, Rizal Ramli, Khofifah, dan Yuddy Chrisnandi memiliki kinerja yang cukup baik dan masih memberikan optimisme kepada publik mengenai masa depan pemerintahan Jokowi-Kalla," katanya.

Ikhsan mengungkapkan salah satu bidang yang paling mendapatkan keprihatinan publik adalah ekonomi. Namun, dalam satu tahun ini, publik menilai pemerintahan Jokowi-Kalla belum berhasil mewujudkan janji-janji kampamyenya di bidang ekonomi dalam Pilpres 2014.

"Sebab itu, persepsi publik terhadap menteri-menteri ekonomi pada umumnya buruk. Tidak satu pun menteri dalam Koordinasi Menko Perekonoman yang masuk lima menteri berkinerja baik." Tragedi kebakaran hutan dan bencana asap yang melanda sebagian besar wilayah Indonesia juga turut mendegrasi tingkat kepuasaan publik terhadap pemerintahan Jokowi-Kalla," ujarnya.

Oleh karena itu,  Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar disebut publik sebagai salah satu menteri yang berkinerja buruk. Menteri lainnya dalam Kabinet Kerja Jokowi-Kalla yang dinilai berkinerja kurang baik adalah Menpora Imam Nachrawi, Menteri BUMN Rini M Soermarno, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, dan Menko PMK Puan Maharani. (dade)

  

Post a Comment

0 Comments