![]() |
Ilustrasi surat suara Pemilu lalu. (Foto: Istimewa) |
NET – Kertas surat
suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) selesai
dicetak sebanyak 938.246 lembar pada
Kamis (19/11/2015) oleh PT Jasuindo Tbk di Sidoarjo, Jawa Timur.
“Kita sedang
koordinasikan untuk pengawalan pengangkutan kertas surat suara dari Sidoarjo,
dengan Polres Tangsel dan percetakan. Pengawalan ini penting agar surat suara
tersebut sampai di Tangsel tanpa ada gangguan,” ujar Divisi Umum dan Logistik
KPU Kota Tangsel Sam’ani kepada wartawan, Selasa (17/11/2015).
Sam’ani menjelaskan kertas surat suara yang akan digunakan pada 9 Desember 2015 nanti dicetak sesuai dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) ditambah 2,5 persen. Dari jumlah itu, masih dicetak lagi surat suara untuk Pemilihan Suara Ulang sebanyak 2.000 lembar.
“Surat suara Pemilihan
Ulang tersebut sebagai cadangan bila ada di sejumlah TPS (Tempat Pemungutan
Suara-red) terjadi pemilihan ulang. Bila tidak ada pemilihan ulang, kertas surat
suara tersebut tidak dipakai hal ini sesuai dengan ketentuan KPU,” urai Sam’ani.
Sam’ani menjelaskan
setelah surat suara tersebut sampai di Tangsel langsung dibawa ke gudang yang
berokasi di Bintaro. Di gudang tersebut akan dilakukan pelipatan oleh pekerja
yang telah mempunyai hak pilih.
“Kita sengaja akan
mempekerjakan orang pelipat surat suara yang sudah punya hak pilih sekaligus
untuk sosialisasi. Sembari mengerjakan pelipatan surat suara dapat memahami
tentang adanya Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tangsel. Oleh karena itu,
syarat untuk petugas pelipatan adalah warga Tangsel yang dibuktikan dengan
memiliki KTP (Kartu Tanda Penduduk-red) Tangsel,” ujar Sam’ani serius.
Menurut Sam’ani, lama
pekerjaan pelipatan surat suara tesebut selama seminggu dan pelipatan akan
dimulai Senin (23/11/2015). Petugas pelipatan
surat suara diberi kebebasan dalam satu hari menyelesaikan 1.000 lembar.
“Petugas pelipat surat
suara dalam sehari mengerjakannya tidak
lebih dari 1.000 lembar. Hal ini untuk menjaga mutu lipatan dan tidak ada upaya
kejar target,” ucap Sam’ani.
Ketika ditanya berapa
upah petugas pelipatan, Sam’ani tidak mau menjawab. “Soal upah lebih baik
tanyakan kepada sekretariat,” kilah Sam’ani. (ril)
0 Comments