Tim Pemenangan Gacho-Yani menjumpai komisioner KPU Tangsel jelang dini hari: dikit dikit M. Acep. (Foto: Erlangga, TangerangNET.Com) |
NET - Tim Pemenangan Gacho Sunarso menduga ada persekongkolan antara Komisi
Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang
Selatan (Tangsel) dengan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) setempat.
Rizal selaku ketua Tim Pemenangan Gacho
Sunarso heran dengan apa yang menjadi keputusan KPU Kota Tangsel karena tidak
meloloskan pasangan Gacho Sunarso-A. Yani sebagai calon Walikota dan Wakil Walikota Tangsel
melalui jalur perseorangan atau
independen.
"Saya heran dengan KPU yang ada di
Tangsel ini, kenapa sih dikit-dikit M. Acep. Dikit-dikit
M. Acep? Dia kan Panwaslu. Di mana ketegasan KPU Tangsel? Seakan-akan sudah terbangun sinergitas yang sangat kuat antara KPU dan
Panwaslu," ujar Rizal
keheranan.
Rizal menambahkan demokrasi di Kota Tangerang
Selatan sudah mati karena KPU Tangsel tidak memiliki rasa
kemanusiaan.
"Kami merasa sangat dimainkan oleh KPU
Tangsel. Karena KPU memutuskan secara sepihak, padahal tim kami sudah hadir. Syarat dukungan pun sudah
datang beberapa menit sebelum pukul 23.00 WIB. Hanya, syarat dukungan tidak diperbolehkan masuk
dengan informasi yang saya dapat bahwa KPU sedang menggelar jumpa pers
penutupan tentang penyerahan data dukungan melalui jalur independent," terang Rizal, Rabu (16/6/2015) dini hari.
Dengan rasa kekecewaan yang sangat tinggi,
Rizal meminta kepada rekan-rekan media untuk terus mengawal dan mengawasi tahapan-tahapan Pemilukada Tangsel yang diselenggarakan oleh KPU
Tangsel.
Anggota KPU Tangsel Badrusslam mendengar keluhan. (Foto: Erlangga, TangerangNET.Com) |
"Apabila ada tahapan yang telat dilakukan
oleh KPU dengan Waktu yang telah ditetapkan mohon infokan ke saya. Saya beserta teman-teman akan melakukan seperti apa yang telah kami
alami. Pastinya, saya akan bubarkan KPU Kota Tangerang Selatan. Saya tidak benci
kepada KPU ataupun Panwaslu, langkah ini yang kita ambil untuk Kota Tangerang Selatan agar lebih
baik ke depannya," tegas Rizal. (re/ril)
0 Comments