Ny. Rahmawati: dia tetap anak saya. (Foto: Syafril Elain, TangerangNET.Com) |
NET – Sebelum penyidik
Polres Metro Tangerang menetapkan MRS, 15, sebagai tersangka pelaku pembunuhan
terhadap adik kandungnya Putri Meriska Medina, 13, di Kampung Dukuh Jalan H.
Ridi RT 05/03, Kelurahan Sudimara Selatan, Ciledug, telah diperiksa sejumlah
saksi.
Para saksi yang
diperiksa antara lain kedua orangtuanya yakni ayahnya Marsiwan Silaban dan ibunya
Ny. Rahmwati. Pemeriksaan terhadap kedua orangtua korban dilakukan secara berulang kali.
“Pemeriksaan perlu dilakukan berulang kali karena untuk
mencari kebenaran hakiki,” ujar Kasat Reskrim
Polres Metro Tangerang Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Sutarmo kepada
wartawan, Sabtu (27/6/2015).
Ny. Rahmawati sang ibu
begitu mengetahui terjadi peristiwa pembunuhan langsung pingsan dan tidak tau
harus berbuat meski belum tau siapa pelakunya. “Saat MRS diperiksa karena masih
dibawah umur selalu didampingi orangtuannya,” ungkap Kapolres Metro Tangerang
Komisaris Besar (Kombes) Polisi Agus Pranoto.
Saat seusai digelar
konprensi pers, Ny. Rahmawati yang tadinya tidak bersedia berjumpa dengan wartawan
akhirnya mau muncul. “Saat saya ketahui kejadian,
langsung tidak bisa berbuat apa-apa,” ucap Ny. Rahmawati.
Menurut Ny. Rahmawati
sejak sebulan terakhir sebelum kejadian, MRS ada perubahan sikap yang tadinya
kalem menjadi temperamental. Hal ini juga disampaikan oleh Kapolres kepada
wartawan. Peristiwa pembunuhan itu terjadi pada 7 Juni
2015 sekitar pukul 15:20 WIB di rumah mereka sendiri.
Ketika ditanya apakah
antara pelaku dan korban sering bertengkar sebelumnya kejadian, Ny. Rahmawati
menjawab, “Biasa pertengkaran kecil antara kakak beradik”.
Meskipun kini
diketahui pelaku pembunuh anak perempuan kesayangannya adalah kakaknya sendiri tapi Ny. Rahmawati tetap menyayangi tersangka.
“Dia (MRS-red) kan anak saya. Saya tetap saya kepadanya,” tutur Ny. Rahmawati.
Ny. Rahmawati
menyebutkan masa depan MRS masih
panjang. “Usia masih muda dan masa depan masih panjang. Soal belajar ilmu
hitam, saya tidak tahu persis. Mudah-mudahan atas kejadian ini MRS bisa kembali
normal seperti semula,” harap Ny. Rahmawati.
Meskipun begitu,
Kapolres tidak mau menerangkan lebih jauh tentang ilmu hitam yang dipelajari
tersangka MRS. “Yang jelas, kita sudah periksa pembimbing ilmu hitamnya. Namun, kita tidak perdalam soal ilmu hitam.
Kita fokus pada soal tindak pidana pembunuhan saja,” papar Kapolres. (ril)
0 Comments