
Pasalnya, inti dari penilain Adipura itu sendiri adalah keindahan dan kerapian suatu daerah atau kota. "Menurut saya ini sangat lebay dan tampak aneh," ujar Ketua DPRD Kota Tangerang Suparmi, Selasa (31/3/2015).
Seharusnya, kata Suparmi, dalam mempersiapkan diri meraih Adipura, Pemda Kota Tangerang lebih mengedepankan perbaikan-perbaikan infrastruktur, seperti jalan dan drainase. Dengan demikian, kondisi kota Tangerang tampak indah dan rapi.
Bukan melilitkan kain berwarna-warni di sepanjang jalan. Karena, katanya, tanpa dililit kain, pohon-pohon di sisi jalan raya di Kota Tangerang sudah bagus. Selain rimbun juga tertata rapi. "Saya sudah tanyakan persoalan ini kepada Sekda Kota Tangerang, Dadi Budairi. Beliau mengatakan pohon-pohon itu dililit kain berwarna warni dengan harapan untuk meraih Adipura," kata Suparmi.
Disinggung soal pernyataan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) yang mengatakan bahwa pohon itu dililit kain warna-warni karena insiatif para camat, selaku pemilik wilayah, Suparmi nampak heran. Karena pemasangan kain itu bisa dilakukan secara serentak.
"Kemauan camat? Kok bisa serentak gitu ya," tutur Suparmi sambil tersenyum lebar.
Seperti diketahui, belakangan ini masyarakat Kota Tangerang merasa aneh karena ribuan pohon di sisi jalan raya Kota Tangerang dililit kainberwarna-warni.
Ironisnya lagi, kain itu juga ada yang dipaku di pohon-pohon yang berjajar di beberapa ruas jalan raya, di antaranya di Jalan Raya KH Hasyim Ashari, TMP Taruna, Veteran, Jendral Sudirmah, dan Jalan Nyimas Melati
"Entah apa maunya Pemda Kota Tangerang ini. Kok pohon-pohon itu dililit dengan kain berwarna-warni," kata Hendri Zein Ketua DPC PDIP Kota Tangerang, Banten.
Jangan samakan, kata Hendri Zein, Kota Tangerang ini dengan Bali yang melilitkan kain di setiap pohon yang di kramatkan. Itu tejadi bkarena di Bali ada sejarahnyta. Sedangkan di Tangerang tidak. "Ya kalau di Tangerang ini meniru seperti itu lucu dan tampak aneh," kata dia. (man)
0 Comments