![]() |
| Pakar komunikasi Hendri Satrio ketika memberikan materi tentang komunikasi. (Foto: Istimewa) |
“Setiap persoalan di masyarakat harus kita tangani dengan cepat, tepat, dan kreatif. Adaptif adalah
kunci agar pelayanan publik berjalan optimal dan masyarakat merasa diperhatikan,” ujar Sachrudin
pada Rapat Evaluasi Bulanan Kewilayahan di Ruang Rapat Akhlakul Karimah, Pusat Pemerintah
(Puspem) Kota Tangerang, Jalan Satria Sudirman, Senin (6/10/2025).
Sachrudin menjelaskan pelayanan yang baik lahir dari kesigapan, empati, dan koordinasi antar unit
kerj“Hadirkan layanan terbaik bagi masyarakat. Sikap dan perilaku yang tulus dari hati akan tercermin
dalam layanan yang berempati,” imbuhnya.
Walikota mengatakan pentingnya musyawarah dan konsultasi sebagai strategi untuk mencegah
masalah atau potensi konflik.
“Setiap pemimpin hendaknya terbiasa bermusyawarah. Dengan begitu, setiap solusi bisa lahir
bersama dan tepat sasaran,” tuturnya.
Sachrudin menegaskan pentingnya penanganan sampah sebagai perhatian berkelanjutan Pemkot
Tangerang. Koordinasi antar unit kerja dan partisipasi aktif masyarakat untuk menciptakan lingkungan
yang bersih dan sehat.
“Pengelolaan sampah perlu menjadi fokus berkelanjutan, sebagai bagian dari upaya menjaga kualitas lingkungan dan kesehatan kota,” ucapnya.
Wakil Walikota Tangerang Maryono menyoroti kedisiplinan ASN sebagai fondasi utama pelayanan
publik. Disiplin waktu, kepatuhan pada aturan, dan konsistensi kinerja adalah kunci membangun
kepercayaan masyarakat.
“ASN yang disiplin adalah cerminan pemerintah yang profesional. Kedisiplinan bukan sekadar aturan,
tapi bentuk tanggung jawab kepada masyarakat,” ujar Wakil Walikota.
Rapat kali ini, diisi materi oleh pakar komunikasi publik Hendri Satrio. Selain didukung data
yang mumpuni, kemampuan berkomunikasi dengan empati dan tanpa kesan arogan sangat penting
dimiliki oleh ASN maupun pejabat publik.
“Di tengah sorotan publik yang kian intens, terutama melalui media sosial, ASN kerap dinilai serba
salah. Namun, dengan komunikasi yang empati, santun, dan berbasis data, sorotan tersebut bisa
berubah menjadi peluang untuk membangun kepercayaan masyarakat,” tutur Hendri. (*/pur)




0 Comments