NET - TRAGEDI Penembakan yang menewaskan 26 turis asing di Pahalgam Kashmir, India mengubur impian kami menikmati keindahan Pahalgam.
Pahalgam adalah sebuah kota dan komite wilayah dekat Kota Anantnag di Distrik Anantnag di wilayah persatuan India di Jammu dan Kashmir. Ini adalah tujuan wisata populer dan stasiun bukit.
Tragedi yang menimpa turis asing sebagian besar dari Gujarat , Mumbay dan turis asing dari Nepal itu sangat mengejutkan kami yang tengah berada di point Cable Car etape pertama di Gulmarg yang posisinya dengan Pahalgam sama sama di kaki barisan pegunungan Himalaya perbatasan Kashmir Pakistan.
Saat itu, kami tengah makan siang menikmati nasi Briyani ketika dari atas langit Gulmarg berseliweran helikopter militer.
Saya sempat bertanya kenapa helikopter militer terus keliling.
Tour Leader lokal Nasir menjawab: bukan heli militer tapi itu hanya helikopter sewaan. Rupanya dia sudah mendengar ada tragedi beberapa menit lalu tapi dia tidak mau membuat kami panik. Tapi dia memang langsung mengajak turun alasan cuaca. Padahal sebelumnya dia mengatakan kita akan naik cable car satu etape lagi. Tapi ternyata di etape satu sudah langsung turun. Kami memaklumi makan karena cuaca.
Saat turun dari cable car dan menuju pintu ke luar terlihat banyak sekali tentara menggunakan mobil yang jumlahnya puluhan menerobos gerbang tempat naik Gondola atau cable car Gulmarg.
Gulmarg dikenal sebagai Gulmarg, adalah sebuah kota, stasiun bukit, tujuan wisata, tujuan ski, dan komite di distrik Baramulla di Lembah Kashmir Utara di wilayah persatuan India Jammu dan Kashmir, di wilayah Kashmir yang lebih besar yang disengketakan.
Harusnya hari penembakan terjadi kami ada Pahalgam. Tapi karena jadwal Cable Car VIP kami diperoleh untuk tanggal 22 April oleh Tour Leader Katy ditukar dengan pergi dahulu ke Gulmarg baru hari ini rencana ke Pahalgam.
Kami rencana naik kuda keliling daerah bersalju dan juga terdapat padang rumput yang luas. Tetapi karena ada tragedi militer India semua destinasi wisata ditutup untuk turis.
Info penutupan semua kegiatan ekonomi kami ketahui dalam perjalanan menuju Doodh Patri tempat yang juga jadi tujuan wisata alam. Di sini, kami juga dapat menikmati alam sambil naik kuda.
Bahkan bukan hanya destinasi tapi juga semua toko, sekolah, dan perkantoran hari ini ditutup dan dijaga ketat militer. Di jalan jalan polisi juga berjaga jaga.
Bahkan di beberapa titik pejalan kaki pun diperiksa militer.
Tour Leader Nasir berusaha mencari tempat yang bisa kami datangi. Namun hampir semua tutup seperti Shikara termasuk houseboat untuk kami makan siang tidak ada yang buka. Bahkan Masjid Hazratbal Dargah dan Khankah E Moula tidak boleh dimasuki turis juga hari ini.
Kejadian penembakan oleh sekelompok bersenjata terakhir terjadi tahun 2000. Sehingga kondisi sekarang dianggap aman.
Tidak heran kalau Kashmir didatangi banyak turis karena daerahnya sangat indah. Kashmir menjadi destinasi musim panas India yang memang sangat panas. Bahkan masih ada salju meski sudah memasuki musim panas.
Kini, kami ber-12 hanya bisa berdiam di Hotel Az Zahra di daerah Rajbagh Srinagar.
Jarak antara hotel dengan Gulmarg sekitar 1,5 jam perjalanan menggunakan mobil dan 2 jaman ke PahaLgam dan ke bandara hanya 15 menit.
Kami menunggu apakah besok destinasi wisata sudah bisa dibuka atau lockdown-nya diperpanjang. Kalau masih ditutup, kami tinggal menunggu jadwal keberangkatan ke New Delhi lusa dan baru terbang ke Jakarta tanggal 27 April 2025.
Semoga penerbangan masih berjalan normal. Info yang kami peroleh harga tiket ke luar Kashmir menggila karena diperkirakan banyak yang eksodus.
Pihak Kemlu dan Keduataan Besar Republik Indonesia (KBRI) di New Delhi sudah tahu keberadaan kami ber-12.
Mereka koordinasi dan memantau dengan instansi di sini.
Sejauh ini, disarankan cukup tinggal di hotel, kembali ke New Delhi sesuai jadwal. Jumat. (***)
0 Comments