Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Paradoks Diselesaikan Dengan Paradoks, Mungkin

Muhammad Said Didu.
(Foto: Istimewa/radar sukabumi)  



Oleh: Muhammad Said Didu


DARI delapan butir tuntutan forum Purnawirawan TNI dan empat harapan dan prasyarat dari masyarakat sipil yang disampaikan secara terbuka kepada Bapak Presiden Prabowo, saat ini Bapak Presiden dihadapkan pada pilihan apakah mau menyelesaikan Paradoks yang dicita-citakan atau melanjutkan Paradoks yang selama ini dibuat oleh mantan Presiden Joko Widodo

1) Paradoks yang ingin diselesaikan

Seperti kita ikuti bahwa keinginan Pak Prabowo untuk menjadi pemimpin Indonesia adalah ingin menyelesaikan paradoks Indonesia. Paradoks yg ingin diselesaikan adalah kenapa ”Indonesia kaya tapi rakyatnya miskin”?

Solusi yang ditawarkan oleh beliau untuk menyelesaikan paradoks tersebut adalah : (1) mengembalikan sumber daya ekonomi dari sekelompok orang (Oligarki) ke tangan rakyat (kedaulatan ekonomi di tangan rakyat), (2) mengembalikan kekuasaan politik dari sekelompok orang (Oligarki) ke tangan rakyat (kedaulatan politik).

2) Kebijakan Rezim Joko Widodo adalah Paradoks

Untuk menyelesaikan paradoks tersebut maka dibutuhkan kebijakan yang berbasis pada: (1) nasionalisme - bahkan ultranasionalis, (2) jiwa kemandirian, (3) bebas dari oligarki, (4) demokratis, dan (5) pemerintahan bersih, dan (6) penegakan hukum.

Sementara itu, rakyat paham bahwa selama 10 tahun Joko Widodo memimpin Indonesia, basis kebijakan yang digunakan bertolak belakang dengan enam basis kebijakan tersebut sehingga malah mempertajam Paradoks yang ada.

Saat Presiden Prabowo makin terbuka bahwa seakan Pemerintahan Prabowo identik dengan rezim Jokowi tiga priode, maka muncul pemikiran *bahwa keinginan Presiden Prabowo untuk menyelesaikan Paradoks Indonesia sangat sulit diwujudkan dengan kebijakan yang Paradoks yang dilaksanakan oleh mantan Presiden Joko Widodo selama ini. 

3) Kembali Bersatu Wujudkan Cita-Cita Perjuangan

Penyelesaian paradoks Indonesia yang ingin diselesaikan Pak Prabowo akan sulit diwujudkan melalui pilihan kebijakan paradoks yang dilaksanakan oleh Rezim Joko Widodo selama 10 tahun karena akan makin mempertajam paradoks Indonesia, yaitu: (1) makin mempertajam ketimpangan ekonomi, (2) mematikan kedaulatan rakyat - membangun dinasti. 

Atas dasar pemikiran bahwa penyelesaian Paradoks yang dicita-citakan oleh Pak Prabowo perlu diwujudkan tapi melalui kebijakan yang berbasis pada cita-cita kemerdekaan RI dan akal sehat, maka secara terbuka lebih 200 Pensiunan perwira tinggi (Jendral, Marsekal, dan Laksamana) menyampaikan delapan tuntutan dan empat harapan/prasyarat  masyarakat sipil kepada Presiden Prabowo sebagai berikut:

Delapan tuntutan purnawirawan TNI

1) Kembali ke UUD 1945.

2) Mendukung Program Kabinet Merah Putih - kecuali melanjutkan IKN.

3) Menghentikan PSN PIK-2, PSN Rempang dan kasus-kasus serupa.

4) Menghentikan tenaga kerja asing China.

5) Menertibkan pengelolaan pertambangan.

6) Melakukan reshuffle kabinet kepada yang diduga korupsi dan yang masih terikat dengan kepentingan mantan Presiden Jokowi

7) Mengembalikan POLRI kepada fungsi KAMTIBMAS

8) Mengusulkan penggantian wakil Presiden krn pemilihannya melanggar konstitusi.

Empat tuntutan/harapan masyarakat sipil:

1) hentikan perselingkuhan antara Presiden Prabowo dengan Solo dan Oligarki.

2) berantas korupsi secara konsisten dan nyata.

3) lakukan penegakan hukum dg memperbaiki lembaga dan penegak hukum.

4) tata ulang penguasaan sumber daya alam oleh negara sesuai pasal 33 UUD 1945.


4) Apakah Presiden Prabowo masih ingin selesaikan Paradoks Indonesia ?

Seperti yang dikemukakan oleh Penasehat khusus, Jendral TNI (Purn) Wiranto setelah pertemuan dengan Presiden Prabowo (terlepas apakah beliau dipanggil menghadap atau meminta waktu menghadap) secara eksplisit dapat dimaknai bahwa: 

(1) Presiden menghargai masukan dari forum purnawirawan TNI, 

(2) menjadikan masukan tersebut sebagai bahan  pertimbangan dalam mengambil keputusan, 

(3) bahwa masukan tersebut searah dengan cita-cita perjuangan yang berbasis pada Sapta Marga dan sumpah prajurit yang juga dipegang oleh Pak Prabowo sebagai mantan prajurit TNI. 

Pada hari yang sama, Letjen TNI (Purn) Sutiyoso pada Channel YouTube Hersubeno Arif secara implisit menyatakan bhw 8 tuntutan dari forum purnawirawan TNI adalah masukan yang baik untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan sesuai dengan apa yang diperjuangkan oleh prajurit TNI dan akan terus diperjuangkan walaupun sudah pensiun.


Mari kita tunggu, apakah Presiden Prabowo tetap konsisten ingin menyelesaikan Paradoks Indonesia seperti yang beliau cita-citakan dengan mendengar masukan teman-teman seperjuangan dan masyarakat sipil ataukah melanjutkan paradoks dengan mengikuti Joko Widodo sebagai pembuat Paradoks selama ini. (***)


Penulis adalah Manusia Mederka dan pembela rakyat tertindas.


Post a Comment

0 Comments