Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Direktur LBH UMT: Hai Alumni UMT Jadi Centeng Aguan, Tobatlah

Para narasumber yang tampil pada Seminar
Hukum dan Advokasi yang berada di 
sebelah kanan adalah Gufroni.
(Foto: Istimewa)  

NET – Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) Gufroni, SH, MH, CLA, meminta kepada mahsiswa dan alumni UMT yang menjadi centeng Aguan alias Sugianto Kusuma, pemilik PSN PIK-2, segera bertobat.

“Saya mengimbau agar mahasiswa atau alumni UMT segera bertaubat. Oleh karena menjadi centeng Aguan suatu perbuatan yang tidak sesuai semangat dan falsafah Muhammadiyah yakni Fastabiqul Khairat,” ujar Gufroni, Rabu (8/1/2025).

Hal itu disampaikan oleh Gufroni pada Seminar Hukum dan Advokasi “Polemik PSN PIK 2 dan Advokasi Masyarakat Yang Terken Dampak Negatif PSN PIK 2” di Balai Sudirman, Kampus UMT, Komplek Pendidikan, Cikokol, Kota Tangerang.

Seminar diselenggarakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) UMT  itu dengan narasumber Profesor Anthony Budiawan sebagai Managing Direktorat Political Economi and Policy Studies (PEPS), Sandy Pulungan  dari WALHI Jakarta, Yunihar dari LBH NU, Ahmad Nawawi sebagai Ketua Umum Generasi Muda (Gema) Mathlaul Anwar, dan Gufroni.

Gufroni menyebutkan perbuatan yang dilakukan oleh Aguan tergolong sudah biadab dan Aguan melakukan sama semaunya. “Saya mendengar sendiri dari Charli Chandra yakni tanah milik keluarganya seluas 35 hektar dan bersertipikat dirampas oleh Aguan dengan berbagai cara. Diambil paksa oleh Aguan orang kepercayaannya seperti Ali Hanafiah dan Muannas Alaidid,” ungkap Gufroni.

Oleh karena itu, alumni UMT yang sudah terlanjur menjadi centeng segera mundur dan bertaubat. “Cara ini lebih baik dari pada terus membela kebathilan. Tadi juga sudah disinggung Pak Rektor UMT (Desri Arwen-red),” ucap Gufroni yang juga dosen Fakultas Hukum UMT.   

Dr. H. Desri Arwen saat membukan seminar meneybutkan bahwa terima kasih kepada mahasiwa mengadakan seminar hukum ini. “Mahasiswa harus peduli terhadap persoalan yang terjadi di lingkungan kita. Namun, saya mengetahui siapa saja mahasiswa yang sudah berada ‘di sana’. Jangan sampai ada mahasiswa atau alumni berbuat terlalu jauh,” tutur Rektor UMT.

Sementara itu, Ahmad Nawawi menyebutkan bahwa tanah keluarga besarnya sudah menjadi korban dari pembelian tanah murah dengan intimidasi dan menakut-nakuti pemilik tanah. Selama ini dedengkotnya yakni Surta Wijaya, Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) dan Maskota sebagai Ketua APDESI Kabupaten Tangerang.

“Saya tantang Surta Wijaya dan Maskota agar PSN PIK 2 ditutup,” ujar Ahmad Nawawi. (ril)

 

 

Post a Comment

0 Comments