GM Bandara Soetta Dwi Ananda Wicaksana terlihat serius ikut acara persiapan pelatihan. (Foto: Istimewa) |
General Manager Bandara Soekarno-Hatta Dwi Ananda Wicaksana
mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk melatih pola koordinasi antarunit, baik
internal maupun eksternal, serta memastikan pelaksanaan prosedur operasional
standar (SOP) berjalan sesuai rencana. Selain itu, evaluasi terhadap dokumen
AEP diharapkan dapat mengidentifikasi peluang perbaikan dan penyesuaian guna
meningkatkan kesiapan operasional pada masa mendatang.
“Latihan ini menitikberatkan pada komando, koordinasi, dan komunikasi
yang efektif, baik pada tingkat taktis melalui Mobile Command Post (MCP) maupun
strategis melalui Emergency Operation Center (EOC),” ujar Dwi Ananda Wicaksana
kepada wartawan, Kamis (28/11/2024) .
Bandara Soekarno-Hatta, kata Dwi Ananda, menggandeng
berbagai pihak, seperti BNPB, Polres Bandara Soetta, TNI, JATSC, OTBAN, BMKG,
KKP, Imigrasi Soetta, Pertamina, maskapai penerbangan, dan instansi terkait
lainnya, untuk memastikan sinergi dalam menangani keadaan darurat.
Dwi Ananda menyebutkan dalam simulasi kali ini, sebuah
pesawat Airbus A330-300 milik maskapai SUPER PREMIUM Air dengan rute Hongkong
(HKG) menuju Jakarta (CGK) mengalami kerusakan sistem hidrolik (hydraulic
failure - main landing gear) saat mendekati fase pendaratan. Pilot memutuskan
untuk tetap mendarat di Runway 2 (07L).
“Namun, kerusakan tersebut berdampak pada sistem pengereman
yang tidak berfungsi, menyebabkan roda terkunci dan memicu kebakaran akibat
gesekan dengan landasan. Pesawat akhirnya berhenti di posisi GRID B8, memblokir
landasan pacu. Petugas ARFF (Aircraft Rescue and Fire Fighting) langsung
bergerak cepat untuk memadamkan api dan mengevakuasi penumpang dengan dukungan
unit-unit terkait yang bekerja sesuai prosedur,” urai Dwi Ananda.
Dwi Ananda Wicaksana menyampaikan pentingnya latihan ini
dalam memastikan kesiapan operasional bandara.
"Latihan ini bertujuan untuk menguji pola koordinasi,
prosedur, dan dokumen AEP yang kami miliki. Selain memastikan setiap unit dapat
menjalankan perannya dengan baik, latihan ini juga menjadi sarana evaluasi guna
meningkatkan efektivitas dalam menghadapi situasi serupa di masa depan,” ucap
Dwi Ananda seraya menekankan pentingnya sinergi antarunit di lingkungan bandara.
“Sebagai bandara dengan banyak pemangku kepentingan,
koordinasi eksternal adalah tantangan tersendiri. Latihan ini membantu
memastikan komunikasi dan kolaborasi antarlembaga berjalan tanpa tumpang
tindih, sehingga menghasilkan kinerja yang lebih baik dalam penanganan keadaan
darurat,” tuturnya.
Bandara Soekarno-Hatta terus berkomitmen untuk meningkatkan
keselamatan dan keamanan operasionalnya. Dengan persiapan yang matang dan
evaluasi berkelanjutan, bandara siap menghadapi berbagai tantangan, termasuk
periode padat seperti Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 yang akan
segera tiba. (*/pur)
0 Comments