Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Evaluasi Kemampuan, Bandara Soetta Gelar Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat

GM Bandara Soetta Dwi Ananda Wicaksana 
terlihat serius ikut acara persiapan pelatihan. 
(Foto: Istimewa)  


NET - Latihan penanggulangan keadaan darurat yang menjadi bagian dari upaya memastikan kesiapan prosedur dalam dokumen Airport Emergency Plan (AEP) dilaksanakan Bandara Internasional Soekarno-Hatta sebagai Airport Emergency Exercise (AEE). Kegiatan ini dilakukan untuk mengevaluasi kemampuan seluruh pemangku kepentingan dalam menghadapi skenario keadaan darurat di lingkungan bandara. 

General Manager Bandara Soekarno-Hatta Dwi Ananda Wicaksana mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk melatih pola koordinasi antarunit, baik internal maupun eksternal, serta memastikan pelaksanaan prosedur operasional standar (SOP) berjalan sesuai rencana. Selain itu, evaluasi terhadap dokumen AEP diharapkan dapat mengidentifikasi peluang perbaikan dan penyesuaian guna meningkatkan kesiapan operasional pada masa mendatang. 

“Latihan ini menitikberatkan pada komando, koordinasi, dan komunikasi yang efektif, baik pada tingkat taktis melalui Mobile Command Post (MCP) maupun strategis melalui Emergency Operation Center (EOC),” ujar Dwi Ananda Wicaksana kepada wartawan, Kamis (28/11/2024) .

Bandara Soekarno-Hatta, kata Dwi Ananda, menggandeng berbagai pihak, seperti BNPB, Polres Bandara Soetta, TNI, JATSC, OTBAN, BMKG, KKP, Imigrasi Soetta, Pertamina, maskapai penerbangan, dan instansi terkait lainnya, untuk memastikan sinergi dalam menangani keadaan darurat. 

Dwi Ananda menyebutkan dalam simulasi kali ini, sebuah pesawat Airbus A330-300 milik maskapai SUPER PREMIUM Air dengan rute Hongkong (HKG) menuju Jakarta (CGK) mengalami kerusakan sistem hidrolik (hydraulic failure - main landing gear) saat mendekati fase pendaratan. Pilot memutuskan untuk tetap mendarat di Runway 2 (07L).

“Namun, kerusakan tersebut berdampak pada sistem pengereman yang tidak berfungsi, menyebabkan roda terkunci dan memicu kebakaran akibat gesekan dengan landasan. Pesawat akhirnya berhenti di posisi GRID B8, memblokir landasan pacu. Petugas ARFF (Aircraft Rescue and Fire Fighting) langsung bergerak cepat untuk memadamkan api dan mengevakuasi penumpang dengan dukungan unit-unit terkait yang bekerja sesuai prosedur,” urai Dwi Ananda. 

Dwi Ananda Wicaksana menyampaikan pentingnya latihan ini dalam memastikan kesiapan operasional bandara. 

"Latihan ini bertujuan untuk menguji pola koordinasi, prosedur, dan dokumen AEP yang kami miliki. Selain memastikan setiap unit dapat menjalankan perannya dengan baik, latihan ini juga menjadi sarana evaluasi guna meningkatkan efektivitas dalam menghadapi situasi serupa di masa depan,” ucap Dwi Ananda seraya menekankan pentingnya sinergi antarunit di lingkungan bandara. 

“Sebagai bandara dengan banyak pemangku kepentingan, koordinasi eksternal adalah tantangan tersendiri. Latihan ini membantu memastikan komunikasi dan kolaborasi antarlembaga berjalan tanpa tumpang tindih, sehingga menghasilkan kinerja yang lebih baik dalam penanganan keadaan darurat,” tuturnya. 

Bandara Soekarno-Hatta terus berkomitmen untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan operasionalnya. Dengan persiapan yang matang dan evaluasi berkelanjutan, bandara siap menghadapi berbagai tantangan, termasuk periode padat seperti Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 yang akan segera tiba. (*/pur)


Post a Comment

0 Comments