Virgojanti dan Muhammad Muslim Iqbal memberikan materi pada indepth interview. (Foto: Istimewa) |
NET - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten bersama Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI) menggiatkan pencegahan korupsi secara terintegrasi, di antaranya melalui pelaksanaan Monitoring Centre for Prevention (MCP).
"Jadi hari ini, Provinsi Banten menjadi salah satu
pilot project indepth interview pengguna layanan MCP yang dilakukan KPK tahun
2024, dan Alhamdulillah Banten dinilai capaian MCP cukup baik," ungkap Pelaksana
Harian Sekretaris Daerah (Plh Sekda) Provinsi Banten Virgojanti, Kamis
(4/7/2024).
Virgo mengatakan hal itu usai membuka indepth Interview
Kepuasan Penggunaan Layanan MCP Tahun 2024 di Aula Inspektorat Provinsi Banten,
Kawasan Pusat Pemerintahan Pemerintahan Banten (KP3B), Curug, Kota Serang.
Virgojanti menilai kegiatan tersebut sangat penting
dilakukan untuk menguatkan dan memperbaiki layanan MCP ke depannya, sebagai langkah
pencegahan tindak korupsi.
"Ini hal positif dalam memperbaiki dari segi kualitas
monitoring terhadap pencegahan korupsi. Mereka juga ingin diberikan masukan
dalam rangka perbaikan untuk menyempurnakan sistem aplikasinya maupun kriteria
atau indikator yang menjadi tolok ukur penilaian MCP," katanya.
Dikatakan, dengan adanya MCP tersebut sangat membantu
pemerintah. Karena beberapa kendala yang terdapat diluar ranah koordinasi kita.
Misalnya, dengan instansi vertikal dapat terkomunikasikan dan terselesaikan
dengan baik. Contohnya dalam menyelesaikan proses sertifikasi aset tanah
Pemprov, Alhamdulillah Banten bahkan bisa dapat apresiasi untuk capaian persertifikatan
aset tanah tersebut.
"Saat ini MCP kita telah mencapai skornya di 59 persen
dan setiap triwulannya selalu dilakukan evaluasi. Kita masih punya 2 triwulan
lagi dan diharapkan dapat direalisasikan dengan baik," imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Virgojanti mengimbau kepada OPD terkait
MCP tersebut untuk dapat dipersiapkan dan
dipenuhi evidence dengan baik.
Mulai dari tahap perencanaan, penganggaran, layanan publik, sesuai 8 area MCP yang
telah ditentukan.
"Kita harus melakukan hal yang terbaik, karena ujungnya
untuk memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat," jelasnya.
Selanjutnya, Tim Korsupgah Wilayah II Muhammad Muslim Iqbal
mengatakan KPK menggandeng tim IPB dalam melakukan indepth interview kepuasan
pengguna layanan MCP di Provinsi Banten.
"Banten dipilih karena dari 2018 sampai 2023 skor
capaian MCP-nya cukup signifikan dan penyelesaian tatakelola asetnya juga
signifikan," ujarnya.
Muhammad Iqbal menuturkan tujuan kegiatan tersebut untuk
menjaring informasi terkait indikator dan sub-indikator yang perlu dievaluasi,
sehingga diharapkan ada perbaikan MCP ke depannya.
"Pada 2024 ada survei yang dilakukan pada sejumlah
wilayah lainnya, setelah ini akan dilakukan survei secara online. Dan
diharapkan OPD bisa berpartisipasi," tuturnya.
Plt Inspektur Daerah Provinsi Banten Usman Asshiddiqi Qohara
menyampaikan pihaknya terus melakukan pengawasan pelaksanaan MCP tersebut, dan
memastikan OPD pengampu dapat melaksanakan dengan baik.
"Kita terus melakukan pengawasan dan memastikan agar
OPD pengampu itu dapat melaksanakan dengan baik," pungkasnya. (*/pur)
0 Comments