Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Seba Baduy 2024, Al Muktabar Titipkan Tumbuh Kembang Anak, Jangan Stunting

Pj Gubernur Banten Al Muktabar sebagai 
Bapak Gede menerimba bingkisan dari 
Masyarakat Adat Baduy. 
(Foto: Istimewa)  


NET - Masyarakat Adat Baduy melaksanakan Seba bersama Penjabata (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar di Gedung Negara Provinsi Banten, Jalan Brigjen KH Tb Syam’un No. 5 Kota Serang, Sabtu (18/4/2024) malam. Sedikitnya 1.500 Masyarakat Adat Baduy mengikuti tradisi Seba yang kali ini merupakan Seba Alit.

Al Muktabar sebagai Bapak Gede Masyarakat Adat Baduy titip tumbuh kembang anak-anak Masyarakat Adat Baduy agar dijaga tidak terkena stunting.

“Saya menitipkan anak-anak jangan sampai terkena stunting. Bila perlu dukungan, Pemerintah Provinsi Banten siap hadir,” ucap Al Muktabar.

Al Muktabar berpesan agar para generasi muda dibina dan diberikan kesempatan untuk tampil ke depan.

Diterimanya bawaan laksa oleh Bapak Gede Al Muktabar sebagai simbol penerimaan terhadap Masyarakat Adat Baduy yang melakukan Seba Kecil. Sebaliknya, Al Muktabar memberikan bingkisan kepada Masyarakat Adat Baduy.

“Semoga para puun, para jaro, dan warga Masyarakat Adat Baduy diberikan kesehatan. Dalam kehidupan gemah ripah loh jinawi,” ungkapnya.

Menurut Al Muktabar, Seba sebagai bagian yang diyakini dalam tatanan kehidupan sehari-hari Masyarakat Adat Baduy. Masyarakat dari lima desa hadir melaksanakan Seba. Menjadi salah satu modal dasar pembangunan.

“Menandakan terjadi harmoni yang baik di Masyarakat Adat Baduy,” ucapnya.

“Hasil-hasil bumi yang disampaikan sebagai simbol kesejahteraan Masyarakat Adat Baduy,” tutur Al Muktabar.

Al Muktabar mengapresiasi Masyarakat Adat Baduy yang berhasil dalam merawat dan menjalin harmoni dengan alam dan masyarakat.

‘Apresiasi kepada Masyarakat Adat Baduy yang damai aman tenteram. Stabilitas terjaga dengan baik. Terima kasih atas kebersamaan kita dalam situasi aman dan damai,” ucapnya.

Al Muktabar mempersilahkan Masyarakat Adat Baduy untuk memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan. Termasuk menikmati Wayang Golek oleh dalang Mursidi Ajen dengan lakon Astrajingga Jadi Raja.

Kepala Desa Kanekes Saija yang merupakan Jaro Pemerintah Masyarakat Adat Baduy mengatakan Seba tahun ini sebanyak 1.500 Masyarakat Adat Baduy datang dari Kanekes.

“Mohon maaf bila ada kata-kata dari masyarakat kami yang kurang berkenan,” ungkapnya.

“Mohon doanya semoga masyarakat selamat,” pungkasnya.

Dalam laporannya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten Tabrani mengatakan Seba Baduy selalu meninggalkan kesan dan cerita berbeda.

“Pelaksanaan Seba Baduy tidak selalu sama karena Masyarakat Adat Baduy punya kalender sendiri. Juga menunggu petunjuk sesuai tatanan adat dari leluhurnya,” jelasnya.

Sebagai informasi Seba Gede dan Seba Alit ditentukan sendiri oleh Masyarakat Adat Baduy yang ditandai dengan bawaannya. Pada Seba Gede, Masyarakat Adat Baduy membawa bawaan laksa, hasil bumi, dan peralatan dapur. Sedangkan pada Seba Alit, Masyarakat Adat Baduy tidak membawa peralatan dapur. (*/pur)

 


Post a Comment

0 Comments