Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Pengurus KNPI Kota Tangerang Betikai Dipicu Rapat Pleno Tidak Quorum

Saat pengurus DPD KNPI Kota Tangerang 
periode 2021-2024 dilantik. 
(Foto: Istimewa)  


NET – Pertikaian terjadi dipicu oleh pengurus Dewan PImpinan Daerah (DPD) Kota Tangerang hasil rapat pleno yang dilaksanakan di Gebung Pemuda, Jalan Damiyati, Kecamatan Tangerang, 15 Maret 2024.

Dua elemen KNPI Kota Tangerang yakni Barisan Muda Partai Amanat Nasiona (BM PAN) dan Angkatan Muda Siliwangi (AMS) menyebutkan kegiatan dipaksanakan tanpa memenuhi quorum.

Rijal - Wakil Ketua BM PAN Kota Tangerang yang juga bagian dari pengurus KNPI menyatakan rapat pleno KNPI terkesan dipaksakan, dan jauh dari kata quorum. Pasalnya banyak pengurus yang tidak hadir dalam rapat pleno tersebut, dari jumlah pengurus KNPI Kota Tangerang berdasarkan Surat Keputusan (SK) yang dikeluarkan oleh kubu Rano Alfath ada sekitar 120 orang. Sedangkan pengurus yang hadir dalam rapat pleno tidak sampai 40 orang.

"Saya hadir saat itu dan saya datang sesuai jadwal undangan pleno jam 5 sore. Lebih dari 3 jam, saya menunggu dan akhirnya rapat pleno dimulai juga, agak lain memang tapi yang aneh bagi saya di sini ialah bagaimana mungkin Plt (pelaksana tugas-red) dianggap sah, sedangkan pleno tidak guorum," tutur Rijal kepada wartawan, Senin (18/3/2024).  

Rijal mengatakan terlebih dalam pleno tersebut terlalu banyak buang waktu untuk hal-hal yang bukan prinsip dalam peraturan organisasi.

"Saya ini pemalu om, tapi kan saya bukan pemula dalam berorganisasi. Saya kira jadi pengurus KNPI akan lebih profesional, nyatanya malah banyak bercandanya. Ini pemilihan ketua atau lagi open mic stand up comedy sih," ucapnya.

Di tempat berbeda, Rd. Muafa - Ketua Angkatan Muda Siliwangi (AMS) menyatakan bahwa rapat pleno ini merupakan hasil dari kebobrokan KNPI dibawah kepemimpinan Yudistira Prasasta.

"Sejarah kelam yang terjadi pada KNPI Kota Tangerang periode ini adalah munculnya dualism, tidak mungkin ada asap jika tidak ada api. Kenapa hal itu bisa terjadi, dan sampai saat ini belum pernah ada upaya mediasi untuk rekonsiliasi," bebernya.

Pemuda gempal yang biasa disapa "Bang Iweng" merupakan keturunan dari Raden Aria Wangsakara yang memang asli keturunan Lengkong Kiyai ini berpendapat bahwa sudah menjadi kewajiban Yudistira selaku ketua KNPI untuk mempertanggungjawabkan kepemimpinannya sebelum mengundurkan diri. Karena hal itu tidak dijalankan secara tertib administratif organisasi maka kini muncul dagelan Plt.

"Ibarat sebuah bus yang sedang melaju kencang, tiba-tiba pengemudi menghilang. Terjadilah kepanikan di antara penumpang, dan akhirnya tergelincir di tepi jurang," tutur Bang Iweng menganalogikan.

"Jujur, saya apresiasi atas keberanian IMM (Ikantan Mahasiswa Muhammadiyah-red), pada saat OKP lain sedang terlelap dalam gempuran kapitalisme dan kepentingan politik praktis. IMM hadir sebagai lokomotif pertama dalam menyuarakan etika berorganisasi, menandakan bahwa masih ada yang rasional dan melek organisasi dalam menyikapi etika berorganisasi. Dan semoga hal ini dapat memicu semangat pemuda di Kota Tangerang untuk bersatu benahi KNPI dengan cara Musda," ujarnya. (*/rls)

 


Post a Comment

0 Comments