Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Di Ciledug, Polisi Amankan 11 Remaja Hendak Perang Sarung

Orang tua dan 11 anak remaja mendapat 
pengarahan dari Kapolsek Ciledug Kompol 
Saiful Anwar di kantor Polsek Ciledug. 
(Foto: Istimewa) 


 

NET – Sedikitnya 11 remaja yang hendak perang sarung, pada Rabu 20 Maret 2024 dini hari diamankan polisi. 

Kesebelas remaja usia belasan itu diamankan di Jalan Sukarela, Kelurahan Paninggilan, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Banten.

Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho melalui Kapolsek Ciledug Kompol Saiful Anwar mengungkapkan para pelaku remaja yang diamankan ini masing-masing berinisial DMS, 15, HAS, 14, KA, 15, DR, 16, GDY, 15, FAL, 14, AGM, 14, MAI, 14, AS, 17, FY, 15, dan SI, 14.

"Bahwa sebelumnya beredar infor di media sosial (Medsos) ada sekelompok anak remaja telah melakukan perang sarung di depan Masjid Jami Nurussalam, Jalan Sukarela," tutur Saiful kepada wartawan di kantor Polsek Celiedug, Jumat (22/3/2024).

Kapolsek mengatakan di perbatasan Kota Tangerang dan Jakarta Selatan tersebut segera menugaskan jajaran Polsek Ciledug untuk mengamankan belasan remaja yang merupakan pelaku perang sarung itu.

‘’Saat anggota tiba di lokasi, mereka hendak perang sarung antara kelompok remaja. Namun, rencana aksi perang sarung ini berhasil kita gagalkan,’’ ujarnya.

Dari tangan para remaja itu, polisi mengamankan barang bukti berupa telepon genggam dan sarung yang sudah diikat seperti lilitan kabel.

"Dari hasil interogasi terhadap kesebelas anak remaja yang telah diamankan didapati sejumlah bukti. Mereka mengaku melakukan perang sarung yang sebelumnya janjian melalui medsos instagram," ungkap Saiful.

Saiful menyampaikan dari tindakan yang telah diambil, pihaknya memanggil para orangtua  dari 11 remaja itu. Termasuk memanggil tokoh masyarakat setempat. Mereka diminta untuk membuat surat pernyataan agar tidak lagi melakukan perbuatan tersebut.

"Ke-11 remaja itu sudah kami pulangkan ke orangtuanya masing-masing dengan perjanjian secara tertulis agar pada kemudian hari tidak melakukan hal itu kembali, disaksikan para tokoh masyarakat dan orangtuanya,” jelas Saiful.

Saiful mengimbau kepada masyarakat dan orangtua agar memperhatikan anak-anaknya saat berada di luar rumah, terlebih pada malam hari, sehingga hal yang tak diinginkan tidak terjadi.

“Mari bersama, kita ajarkan anak-anak kita untuk melakukan aktivitas yang positif pada usianya. Lebih baik mengaji, belajar ilmu agama atau membangunkan sahur dengan cara-cara yang baik. Yang terpenting pengawasan ketat, pukul 10.00 WIB malam pastikan anak-anak harus sudah di rumah,” pungkasnya. (*/pur)

Post a Comment

0 Comments