Ahmad Munadi semasa hidup. (Foto: Istimewa) |
“Innalillahi waiina ilaihi rojiun,” ujar Edy Supriadi Hafaz
usai menerima kabar duka.
Edy Hafaz adalah rekan sejawat ketika sebagai anggota Komisi
Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang periode 2009-2013. “Saya belum dapat kabar
almarhum sakit. Tiba-tiba meninggal dunia,” tutur Edy di rumah duka Jalan
Iskandar Muda 2, Kelurahan Kedaung Wetan, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang.
Hal senada disampaikan pula oleh Hajjah Kholilah, calon
anggota legislative (Caleg) dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Daerah
Pemilihan (Dapil) 3 Kota Tangerang. “Baru tadi malam, saya dan suami bertemu
almarhum. Tiba-tiba hari ini telah berpulang ke Rahamtullah,” tutur Hajjah
Kholilah yang datang ke rumah duka bersama suami, Saripudin CR.
Semasa hidup, almarhum Munadi adalah bagian tim pemenangan dari
Hajjah Kholilah sebagai caleg Nasdem. “Iya, saya tidak menyangka secepat itu
almarhum pergi,” ucap Hajjah Kholilah yang berpotensi melangkah sampai menjadi
dewan.
Lebih terkejut lagi Ustadzah Nunung Khoiriyah dan seakan tidak
percaya. Meski sudah dapat kabar duka, Ustadzah Nunung kembali bertanya. “Mohon
info. Apakah benar Bang Munadi meninggal dunia,” tanyanya.
Setelah mendapat kepastian, Ustadzah Nunung pun berucap, “Ya,
Allah. Bang Munadi baik bangat”.
Seusai sholat dzuhur almarhum disholatkan lalu dimakamkan di
Pemakaman Makam Keramat Wetan Baru, Jalan Iskandar Muda, Kelurahan Kedaung
Wetan, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang.
Ikut mengantar ke pemakaman keluarga terdekat, tokoh
masyarakat Neglasari HR Ubay Permana, rekan dari Ikatan Cendikia Muslim (ICMI)
Kota Tangerang seperti Ustadz Mulyadi LM yang sekaligus memberikan sambutan
terakhir. Tampak pula Haji Darma Halim, Iman Fauzi Lee, Ida Bastian, advokat
Ewi, dan Syukron Al Bantani.
Sementara di rumah duka ada Syafril Elain – Ketua KPU Kota
Tangerang periode 2009-2013, Edy Supriadu Hafaz, Saripudin CR, Hj Kholilah, dan
sejumlah rekan almarhum.
Almarhum banyak ikut organisasi seperti ICMI Kota Tangerang,
KAHMI Kota Tangerang, Ketua Presidium Community Center Angkasa Pura (AP) II dan
pernah pula menjadi anggota Dewan Pendidikan Kota Tangerang.
Almarhum meninggalkan seorang anak. “Kami dari pihak pihak keluarga memohon kepada semua rekan atau kawan bila mana almarhum punya salah, mohon dimaafkan. Bila ada hutang tolong sampai kepada kami agar dapat diselesaikan,” ucap Encing almarhum yang biasa disapa Mandor Kacing.
Mandor Kacing pun tidak tahu persis kenapa almarhum meninggal dunia. "Saya dapat informasi sebelum meninggal dunia, dada almarhum sesak," ujar Mandor Kacing. (ril)
0 Comments