![]() |
Pj Gubernur Banten Al Muktabar dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawangsa menyaksikan batik produksi asli Banten. (Foto: Istimewa) |
Produk asli Banten yang berhasil terjual dalam kegiatan itu
seperti Beras Ungu, Promosi, dan Kamar Hotel dan Coconut Charcoal Briquette
kemudian produk hortikultura seperti Talas Beneng sampai produk logam dan besi.
Kegiatan yang mengusung tema meningkatkan Jejaring
Konektivitas antara Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Banten itu dihadiri
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktamar.
Pada kegiatan ini juga dilakukan penandatanganan Nota
Kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Provinsi Banten dengan Pemerintah Jawa
Timur yang ditindaklanjuti dengan perjanjian kerja sama oleh 10 Organisasi
Perangkat Daerah (OPD), 6 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan 4 asosiasi dari
kedua provinsi. Kegiatan ini dihadiri oleh 200 peserta yang terdiri atas Kepala
OPD dan pimpinan vertikal serta diikuti 157 pelaku usaha yang terdiri dari 57
pelaku usaha Provinsi Jatim dan 100 pelaku usaha Provinsi Banten.
Al Muktabar mengatakan kegiatan ini dilaksanakan dengan
tujuan untuk memperkuat potensi perdagangan, kerja sama di berbagai sektor dan
membangun partnership serta jejaring bisnis dengan menghadirkan pelaku usaha
dan berbagai stakeholder (pemangku kepentingan) antar kedua provinsi.
Al Muktabar menjelaskan kegiatan tersebut merupakan upaya
mewujudkan stabilitas daerah melalui upaya memperluas serta melancarkan
jaringan pasar bagi pelaku usaha. Diharapkan melalui kegiatan ini, terjadi
kerja sama yang berkelanjutan dan peningkatan transaksi perdagangan yang signifikan
antar kedua provinsi.
“Missi ini hal yang luar biasa. Dengan saling bertukar
wawasan keunggulan kompetitif, komparatif masing-masing daerah akan mengikat
untuk saling memajukan baik Banten dan Jatim serta tentunya Indonesia,”
ungkapnya.
Al Muktabar mengatakan missi dagang antara Pemerintah
Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Banten ini merupakan hubungan antar daerah yang menimbulkan timbal
balik dalam tata kelola perekonomian.
Dengan konektivitas antar daerah, Al Muktabar berharap mampu
mewujudkan kondisi perekonomian yang stabil antar daerah maupun nasional.
“Melalui kegiatan ini, kita bisa melakukan hilirisasi untuk
memberikan banyak nilai tambah bagi daerah masing-masing,” ungkapnya.
Al Muktabar menyebutkan kegiatan ini memungkinkan untuk
melakukan kerja sama daerah dalam berbagai hal salah satunya dalam pengendalian
inflasi. Dengan potensi hortikultura yang dimiliki Provinsi Jatim, Al Muktabar menyebutkan upaya
ini memungkinkan mampu mengurangi faktor-faktor penyumbang inflasi.
“Dan bertepatan pagi ini, kita mengikuti Rapat Inflasi yang
mana pemicunya berada dalam komoditas hortikultura. Melalui kegiatan yang tepat
ini, kita lakukan kerja sama transaksi seperti menyuplai beras dan bawang
merah,” ungkapnya.
Pada kesempatan ini, Al Muktabar mendampingi Gubernur Jawa
Timur Khofifah Indar Parawansa mengunjungi stand para pelaku usaha yang ikut
memeriahkan acara tersebut. Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan kepada
para pelaku usaha.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa
menuturkan Missi Dagang dan Investasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan
Provinsi Banten merupakan Missi dagang yang ke-33.
Khofifah menyebutkan kegiatan ini merupakan pertemuan produk
yang telah melalui beberapa proses produksi. Melalui pemasaran dengan missi
dagang dan investasi ini mampu mempertemukan penjual dan pembeli dalam satu
kebutuhan yang tepat.
“Melalui kegiatan ini, kita pertemukan produk yang tidak
sederhana melalui online atau penjualan offline. Dengan sinergitas yang kita
bangun mampu memberikan investasi atau efek yang luar biasa bagi keduanya,”
ungkap Khofifah.
Bukan hanya itu, Khofifah menyampaikan kegiatan ini
merupakan sebuah pertemuan yang sangat produktif. Yakni kerja sama antara kedua
provinsi akan terbangun lebih produktif pada sektor ekonomi.
“MoU antar OPD, institusi, dan para pelaku usaha kita
lakukan sebagai penguatan kompetensi. Tentu saling proaktif seusai dengan
keunggulan daerah,” jelasnya.
Sedangkan, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Provinsi Banten Babar Suharso menyebutkan missi dagang ini merupakan upaya
menyeimbangkan transaksi di Provinsi Banten. Dengan selalu memanfaatkan event
nasional dan internasional, Babar berharap kegiatan ini mampu memberikan
motivasi kepada para pelaku usaha di Provinsi Banten untuk dapat memanfaatkan
situasi semaksimal mungkin.
“Provinsi Jatim yang telah melakukan missi dagang hingga
tahun ini perlu kita jadikan motivasi. Sehingga secara tidak langsung mereka
sudah punya konsep apa yang mereka beli itu yang dibutuhkan dan kita harus
terapkan itu,” ungkapnya. (*/pur)
0 Comments