Pj Gubernur Banten Al Muktabar saat meninjau proyek pembangunan drainase. (Foto: Istimewa) |
Al Muktabar mengatakan pengerjaan drainase ini merupakan
pelaksanaan dari aspirasi masyarakat Bayah Barat yakni beberapa waktu lalu
lokasi ini sempat tergenang banjir karena curah hujan yang tinggi.
“Ini merupakan respon tindak lanjut atas beberapa waktu lalu
sempat terkena banjir dan kita langsung tangani ini melalui drainase,” ujar Al
Muktabar seusai melakukan peninjauan.
Pada kunjungan tersebut, Al Muktabar menyampaikan
pengembangan drainase ini dilengkapi dengan sistem pembuatan jaringan yang melewati
sebuah jalur persimpangan (Crossing Drainase). Dengan pengembangan tersebut,
air yang melewati drainase memiliki muara yang jelas.
“Dan kita pastikan tadi bahwa ada tempat crossingnya
sehingga air nanti bisa mengalir ke sungai-sungai dengan mudah,” ungkapnya.
Al Muktabar melakukan peninjauan terhadap drainase yang
terdapat di halaman warga setempat. Kemudian berbincang bersama untuk
memastikan keamanan keluarga yang terkena pengembangan drainase tersebut.
Pj Gubernur Banten menuturkan
hal tersebut merupakan upaya penguatan komunikasi bersama masyarakat. Agar
problema yang pernah dialami masyarakat sekitar tidak terulang.
“Ini kan lagi proses. Tadi kita sempat berbincang kemarin
sempat hujan dan sudah mulai tertata airnya,” ungkapnya.
“Apapun yang kita usahakan sekecil apapun ingin kita
upayakan agar memberikan dampak ke masyarakat,” tuturnya.
Selain meninjau drainase di Jalan Raya Bayah-Cikotok, Pj Gubernur
Banten Al Muktabar mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilograng.
Kunjungan tersebut dinilai sebagai pengamalan Reformasi Birokrasi (RB) yang
diimplementasikan dalam kegiatan operasional.
“Ini upaya, kita menggulirkan reformasi berdampak. Setelah
memberikan bantuan dan mengecek drainase, kita konsisten melakukan reformasi
birokrasi ini,” jelasnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR)
Provinsi Banten Arlan Marzan mengatakan pekerjaan rehabilitas Jalan Raya Bayah
- Cikotok dimaksudkan untuk memasang saluran drainase yang berfungsi
sebagai saluran pembuangan air dari
badan jalan.
“Sudah hampir 40 persen pengerjaannya. Dan kenapa
dilaksanakan karena drainase ini dekat dengan fasilitas umum. Dulu sempat
banjir, kita upayakan mudah-mudahan tidak ada kejadian itu lagi,” ungkapnya.
Arlan menyebutkan pemasangan drainase ini dilakukan dengan
kontruksi drainase menggunakan U-Ditch ukuran 80 x 100 centi meter.
“Kita sedang kerjakan dalam kurun waktu 120 hari dimulai
dari bulan Juni dan kita usahakan selesai pada bulan Oktober tahun ini,” jelasnya.
Arlan mengatakan pengembangan drainase yang dilengkapi crossing
ini bisa memiliki pembuangan air yang jelas. Dengan kolaborasi yang terus
dioptimalkan, Arlan berharap mampu menciptakan drainase yang baik untuk semua.
“Awal perencanaan, kita minta jaminan kolaborasi dengan
berbagai pihak, kepala desa dan yang lainnya. Ya, kita harap apa yang kita
upayakan bisa bermanfaat untuk semua,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Bayah Barat Usep Suhendar
menyampaikan terima kasih setinggi-tingginya atas perhatian yang diberikan
Pemprov Banten. Dengan pengembangan drainase, diharapkan mampu memberikan
dampak positif kepada masyarakat sekitar.
“Saya ucapkan terima kasih atas bantuannya. Mudah-mudahan
dengan drainase ini bisa memberikan pengaruh yang baik kepada masyarakat,”
ungkapnya.
Usep Suhendar menyatakan pengembangan drainase ini direspon
sangat baik oleh masyarakat. Dengan komunikasi yang terus dijaga, menurutnya para
warga ikut gotong royong membantu pengembangan drainase ini mulai dari
halamannya masing-masing.
“Semua sudah kondusif meskipun ada beberapa kendala yang
kita tangani. Dan Alhamdulillah warga sangat antusias dengan ini. Mereka gotong
royong untuk menciptakan susana yang lebih nyaman,” pungkasnya. (*/pur)
0 Comments