Pj Gubernur Banten Al Muktabar pada rapat koordinasi pengadaan ASN TA 2023. (Foto: Istimewa) |
“Ini merupakan pengimplementasian dari Undang-Uundang Nomor
5 Tahun 2014 tentang ASN Pasal 56 ayat (1), yakni instansi pemerintah wajib
menyusun kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS berdasarkan analisis jabatan
dan analisis beban kerja di daerahnya,” ujar Penjabat Gubernur Banten Al
Muktabar di Jakarta, Kamis (3/8/2023).
Hal itu dikatakan Al Muktabar seusai menghadiri Rapat
Koordinasi Pengadaan Aparatur Sipil Negara Tahun Anggaran 2023 dan Uji Publik
RUU ASN di Ballroom Hotel Grand Sahid, Sudirman, Jakarta.
Rapat koordinasi ini dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian Airlangga Hartarto dan dihadiri oleh Menteri PANRB Abdullah Azwar
Anas; Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim; serta
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono.
Al Muktabar mengatakan sesuai dengan arahan Menpan RB bahwa fokus perekrutan ASN diberikan pada
tenaga pengajar dan kesehatan. Maka dari itu, sedang disesuaikan hal tersebut
dengan keuangan daerahnya.
“Pada prinsipnya daerah kita
membutuhkan itu untuk mendukung kinerja. Tapi diperlukan komposisi
pembiayaan dimana kemampuan keuangan daerah itu
cukup terbatas,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Menpan RB Republik Indonesia Abdullah
Azwar Anas menyampaikan pada 2023 ini tengah fokus pada penyelesaian tenaga
kesehatan dan tenaga pendidikan untuk P-3K.
Menurut Anas, pihaknya juga tengah menyiapkan rekrutmen
formasi ASN untuk tenaga fresh graduate (lulusan baru) bertalenta digital.
"Formasi tahun ini sangat penting untuk Pemerintah
Pusat sebanyak 81.119 orang, Pemerintah Daerah 943.373 orang, dan 6.259 orang
untuk kedinasan," ungkap Azwar Anas.
Anas menjelaskan untuk pengadaan ASN tahun 2023 ini terdapat
formasi ASN fresh graduate (lulusan
baru) dengan menguasai digitalisasi. Menurut Anas, untuk ASN yang telah pensiun
tidak semua formasinya diisi dan akan digantikan dengan digitalisasi.
Anas mencontohkan seperti pada Badan Kepegawaian Negara
(BKN), terdapat 3 lantai yang semula diisi oleh 500 orang sekarang tinggal 30
orang. Karena dengan digitalisasi beberapa ASN yang telah pensiun formasinya
tidak perlu diisi.
"Tahun 2023 ini ada rekrutmen untuk ASN yang bertalenta
digital. Komposisinya tahun 2023 dan tahun 2024, 80 persen untuk PPPK dan 20
persen Fresh Graduate,"
ungkapnya.
Hal senada juga dikatakan Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto, kebutuhan ASN tahun 2023
ini diprioritaskan pada sektor guru dan tenaga kesehatan. Hal tersebut menjadi
solusi dan terobosan yang baik bagi Pemerintah Pusat.
"Prioritasnya di sektor guru dan kesehatan. Tentu ini
menjadi solusi dan terobosan. Catatan ke depan kita perlu merekrut ASN
bertalenta digital," ungkapnya. (*/pur)
0 Comments