Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Di Depan Mentan, Al Muktabar: Banten Siap Optimalkan Sektor Agro Sebagai Unggulan

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan 
Pj Gubernur Banten Al Muktabar memberi 
penjelasan kepada wartawan seusai acara. 
(Foto: Istimewa)  


NET - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten berkomitmen mengembangkan sektor agro sebagai sektor unggulan. Terlebih dari infrastruktur berupa Jalan Tol Serang-Panimbang seksi Serang-Rangkasbitung sudah difungsikan.

Hal itu dikatakan Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar saat menerima Kunjungan Menteri Pertanian Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo beserta rombongan di Pendopo Gubernur, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Jalan Syech Nawawi Al Bantani, Kota Serang, Selasa (18/7/2023).

Pada kunjungan itu dilakukan Rapat Koordinasi Mengantisipasi Ancaman El Nino terhadap ketahanan pangan  prakiraan BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika), El Nino akan mengalami puncaknya pada Agustus-September.

"Melalui kegiatan ini, kita akan lebih mengoptimalkan sektor agro di Banten yang tentu akan terus dikembangkan. Apalagi sekarang akses jalur Selatan Banten semakin mudah dengan adanya pembangunan infrastruktur Jalan Tol Serang-Panimbang," ungkapnya.

Al Muktabar menjelaskan Pemprov Banten sedang mengupayakan lahan-lahan yang terlantar atau HGU (Hak Guna Usaha) habis untuk dikembalikan ke Negara. Jika memungkinkan nanti dikembalikan dan pengoptimalannya bagi masyarakat untuk mendukung sektor pertanian.

"Selain itu, sawah-sawah yang dilindungi sudah kami tetapkan. Tata ruang yang berpihak pada sektor agro sudah diterapkan untuk 2023 sampai 2043," ucapnya.

Dalam paparannya, Menteri Pertanian Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo mengatakan dalam menghadapi El Nino pihaknya diminta oleh Bapak Presiden untuk memetakan daerah mana saja yang termasuk Zona Hijau, Zona Kuning dan Zona Merah. Dari pengelompokan ini bisa menghasilkan kebijakan yang perlu diterapkan dalam menghadapi El Nino ini.

“Perintah Presiden ini harus ditangani dengan serius. Kementan dimintakan mengelompokkan mana daerah yang masih hijau yang airnya sangat cukup, daerah ini harus dibackup dengan upaya optimalisasi pertanaman. Zona kuning yaitu airnya pas-pasan dan zona merah atau yang kemungkinan akan mengalami kesulitan air. Maka, itu kita terus upaya pengendalian lainnya," ungkap Syahrul.

Syahrul menyampaikan sektor pertanian merupakan bantalan bagi Perekonomian di Indonesia. Maka dari itu, Provinsi Banten yang memiliki tren perkembangan mampu menjadikan Provinsi Banten salah satu daerah yang memiliki potensi air sangat besar dan perlu dioptimalkan penanaman pertaniannya.

“Sebetulnya ada 6 provinsi yang jadi penyangga utama pangan selama El Nino ini. Sementara itu, ada 3 provinsi lainnya yang akan menjadi pendukung salah satunya yaitu Banten ini,” jelasnya.

Syahrul mengatakan Kementan memiliki 9 strategi dalam rangka menghadapi El Nino, yaitu mengidentifikasi dan memetakan lokasi terdampak kekeringan, melakukan percepatan tanam untuk mengejar sisa hujan, peningkatan ketersediaan alsintan untuk percepatan tanam, peningkatan ketersediaan air dengan membangun atau memperbaiki embung, dam parit, sumur dalam, sumur resapan, rehabilitasi jaringan irigasi tersier serta pompanisasi.

Bukan hanya itu, langkah yang diambil oleh Kementan berupa penyediaan benih tahan kekeringan dan organisme pengganggu tanaman (OPT), melakukan Program 1.000 hektare adaptasi dan mitigasi dampak El Nino, serta  mengembangkan pupuk organik terpusat dan mandiri, dukungan pembiayaan KUR dan asuransi pertanian serta penyiapan lumbung pangan.

“Kita ini sudah 1,5 tahun tidak mengimpor beras. Dari pada melakukan hal tersebut lebih baik menyiapkan beberapa langkah yang diharapkan bisa mengantisipasi dampak El nino ini,” jelasnya. (*/pur)


Post a Comment

0 Comments