Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Sketsa Serba-Serbi Sholat Subuh (27): Tip Sholat Subuh Berjemaah Di Mesjid

Wina Armada Sukardi.
(Foto: Ist/koleksi pribadi Wina AS) 


Oleh: Wina Armada Sukardi

 

ADA dua faktor yang mempengaruhi kelancaran langkah kita menuju sholat subuh berjemaah di mesjid. Pertama, aspek spritual. Ini menyangkut mindset kita. Mental kita.

Kedua, kendati mental kita sudah kita siap, dalam praktek langkah kita menuju sholat subuh berjemaah di mesjid sering terkendala atau tersendat lantaran masalah teknis, sehingga kita yang semula sudah bersiap-siap mau sholat subuh berjemaah di mesjid, tapi tak jadi.

Berdasarkan pengalaman hamba, ditambah bertanya-tanya disana sini bagaimana pengalaman orang lain, berikut tip mempersiapkan sholat subuh berjemaah di mesjid.

I.  Aspek Spritual

1. Sholat subuh berjemaah di mesjid adalah problem solving, bukan make problem. Sejak awal harus ditanamkan kepada jiwa kita sendiri, sholat subuh berjemaah di mesjid, bukan merupakan problem dari kita, tapi sebaliknya justeru menjadi problem solving. Menjadi solusi.

Banyak yang merasa, ketika kita tengah menghadapi pelbagai problem, dari urusan kantor, bisnis, keluarga, relasi dengan orang lain, dan sebagainya, sholat subuh berjemaah di mesjidi hanya bakal menambah ruwet hidup saja. Buang-buang waktu di tengah problem yang melilit kita.

Ini mindset yang keliru,  dan terbalik. Sejak awal harus ditanamkan dalam diri sendiri, sholat subuh berjemaah di mesjid adalah problem solving dalam persoalan kehidupan dan penghidupan kita.

Aura sholat subuh berjemaah di mesjid memberikan semacam “keajaiban.” Magical. 

Suasananya memberikan ketentraman. Menyejukan hati.

Hati kita yang semula bergejolak, panas, dapat menjadi sejuk dan ini membuat kita dapat berpikir dengan jernih, sekaligus membuat kita dapat sumarah menyerahkan diri kepada Allah.

Keyakinan Allah yang telah mengatur segala sesuatunya dapat muncul dalam suasana sholat subuh berjemaah di mesjid. Kita dikondisikan untuk melepaskan semua beban yang ada dan mampu menyerahkan diri sepenuhnya  kepada Allah.

Dengan demikian beban yang ada pada kita pun seakan melayang dan kita dapat jernih berpikir kembali. Lalu kita dapat mengambil keputusan atau tindakan terbaik.

Kita pun dapat menumbuhkan persoalan kita, baik melalui doa, bahkan tatkala melalui sikap diam saja, karena memberikan perenungan positif buat kita.

Perkara sholat subuh menjadi problen solving hidup kita, dapat diuraikan panjang lebar, tapi intinya, sholat subuh berjemaah di mesjid, mampu mencari solusi problem kita. Sholat subuh berjemaah di mesjid setidaknya dapat langsung mengurangi setengah dari beban prolem kita.

Menyadari hal ini bakalan meringankan langkah kita ke sholat subuh di mesjid. Pola pikir ini akan membuat kita lebih semangat pergi sholat subuh berjemaah ke mesjid.

2. Sholat subuh berjemaah di mesjid itu sehat jasmani rohani. Kita harus memahami, jika kita ikhlas sholat subuh berjemaah di mesjid memberikan kesehatan jasmani rohani. Sudah ada survei yang menunjukkan hal tersebut.

Metabolisme dan daya tahan fisik meningkat. Sedangkan pikiran yang tadinya sumpek, kacau, dapat segera terurai jernih. Asal kita ikhlas melakukannnya.

Kesadaran sholat subuh menghasilkan sehat jasmani rohani kemungkinan besar mengikis kemalasan kita untuk berangkat ke mesjid.

3.  Sholat subuh berjemaah di mesjid menghindari dosa. Soal ini sudah tidak meragukan lagi. Pikiran jahat yang mungkin ada pada diri kita, mau korupsi, menipu, culas dan sejenisnya, sesudah  sholat subuh berjemaah bakalan lenyap.

Niat berbuat dosa sebelumnya umumnya rontok ba’da sholat subuh berjemaah di mesjid. Tegasnya, kita terlepas dari dosa yang mungkin sebelumnya kita rencanakan. Hal ini mendorong mempermudah jalan kita menuju mesjid untuk sholat subuh berjemaah.

4.  Sholat subuh berjemaah di mesjid melindungi. Ada kekuatan lain yang luar biasa setelah sholat subuh berjemaah di mesjid, diri kita seakan memperoleh perlindungan dari hal-hal yang buruk.

Keyakinan adanya perlindungan pasca sholat subuh berjemaah di mesjid membuat kita semangat menuju mesjid.

5. Sholat Subuh berjemaah di Mesjid membuka rejeki. Doa-doa dan harapan kita ke Allah pada subuh hari, ditambah kepatuhan kita melaksanakan sholat subuh di mesjid, membuka pintu rejeki kita, langsung atau tidak langsung.

Adanya rejeki yang bakal kita terima, niscaya mempercepat keinginan kita menuju mesjid.

6. Sholat Subuh di mesjid memberikan inspirasi. Ketenangan dan kekhusukan di mesjid, mampu menghasilkan munculnya berbagai pikiran dalam diri kita menghadapi kehidupan dan penghidupan. Dengan kata lain, menginapirasi kita.

Inspirasi yang kita butuhkan dalam mengarungi kehidupan dan penghidupan kita. Dengan adanya inspirasi itu, kita dapat mengambil pilihan-pilihan konkret dalam praktek. Ini juga menstimulir kita berangkat ke mesjid.

7. Sholat Subuh di mesjid bakal lebih menyayangi keluarga. Hal ini terasa aneh, tapi memang demikian adanya. Aneh tapi nyata. Coba kita laksanakan saja, setelah dalam waktu tertentu, proses sholat subuh di mesjid membuktikan hal itu.

Kebiasaan perginya kita  mesjid serta ritual dalam rangkaian sholat subuh berjamaah di mesjid, membuat hati kita lebih mudah tersentuh  untuk urusan-urusan keluarga. Kita menjadi lebih menyayangi keluarga.

II. Aspek Teknis

1. Siapakan busana. Walaupun mental kita sudah siap, terkadang kita gagal berangkat sholat subuh di mesjid lantaran persoalan teknis. Salah satunya karena kita di subuh itu masih berpersoalan dengan busana yang bakal kita pakai.

Kita masih mencari-cari dimana pakian sholat subuhnya.  Jika pun ada, kita masih ragu memilih yang mana. Walhasil, waktunya sudah mepet dan kita kehabisan waktu. Gagallah kita sholah subuh berjemaah di mesjid.

Sebaiknya malam hari sebelumnya kita sudah menpersiapkan baju yang akan kita kenakan ke mesjid besok subuh. Kita letakan di tempat tertentu. Begitu kita mau pergi ke mesjid sudah langsung tersedia.

2. Siapkan peci (dan sajadah). Sholat berjemaah di mesjid biasanya memakai tutup kepala. Bisa peci, koplo dan sebainya. Maka sebaiknya kita siapkan juga peci, disatukan dengan bajunya.         

Jika kita mau bawa sajadah, baiknya juga sudah disiapkan dengan busana dan sajadahbya. Apalagi kalau kita mau mengenakan warna atau motif serasi.

3.  Siapkan sandal. Jangan lupa pula menyiapkan sandal. Kita sholat di mesjid tanpa alas kaki. Jadi memakai sandal menjadi pilihan yang paling praktis.

Sering kita luput mempersiapkan sandal yang cocok buat kita. Nah, masih untung kita dapat sembarangan mengambil sandal di rumah, tapi sering masih harus mencari-cari kebih dahulu, makan banyak waktu. Keburu habis waktunya.

Disarankan tidak perlu memakai sandal yang terlalu mewah. Ini lantaran dapat “tertukar” atawa “ditukar” oleh jemaah lain.

Lebih bagus lagi jika sandal yang kita pakai sudah ada tanda-tanda khusus yang mudah kita kenali sekaligus membedakan dengan sandal milik jemaah lain.

Di zaman now banyak sekali sandal serupa, sampai warnanya sekalipun. Ketimbang sandal kita dapat tertukar, lebih baik kita berikan tanda khusus.

4. Siapkan kunci rumah. Persiapan lain yang perlu kita lakukan, sebaiknya, kita sudah menetapkan ke luar lewat pintu mana, sekaligus mengetahui kuncinya diletakan di mana. Dengan begitu selain memudahkan proses ke luar rumah juga persiapannya dapat cepat.

Disarankan waktu kita sholat berjemaah di mesjid, pintu rumah harus tetap terkunci. Jangan mengampangkan membiarkan pintu rumah tak terkunci dengan asumsi lingkungan rumah aman.

Salah satu kebiasaan para paling yang menonjol, adalah mencuri waktu subuh hari. Para penjahat itu faham benar, di subuh hari para penghuni rumah masih pada terlena tidur, atau sedang tidak ada di rumah karena sholat di mesjid.

Jangankan di rumah, di mesjid saja, motor dapat mereka “tilep.” Jadi sebaiknya pintu rumah tetap dikunci.

5. Siapkan kendaaraan. Pergi ke mesjid dapat jalan kaki, andai rumah kita dekat. Kalau rumahnya agak jauh dapat naik motor atau mobil. Apakah kita naik motor atau mobil, kendaraan harus sudah kita siapkan sejak malam. Mesinnya sudah kita cek, tokcer, bensin cukup dan kita sudah mengetahui dimana diletakan kuncinya. Jadi, tinggal berangkat.

Kalau tidak disiapkan dapat menjadi kendala yang juga menghbiskan waktu.

6. Siapkan payung. Pada musim hujan, sebaiknya kita juga menyiapkan payung. Pada cuaca yang tidak menentu, dapat saja tiba-tiba turun hujan. Apalagi hujannya dapat lebat.

Jika sudah menyediakan payung dan mendadak hujan turun, maka kita tidak perlu panik.

Payung memang boleh jadi benda yang sepele, dan mungkin banyak pula di rumah kita, namun ketika diperlukan sering tidak ada di tempatnya atau harus dicari-cari, yang mengambil waktu persiapan sholat subuh berjemaah kita di mesjid.

7. Ukur waktu yang cukup. Tiap jemaah sholat subuh di mesjid memiliki kebiasaan yang berbeda-beda. Ada yang terbiasa serba cepat dan tetap merasa aman. Ada yang lebih “kalem” dan harus mantap sehingga membutuhkan waktu lebih lama. Apapun kebiasaan kita, yang penting kita perlu mengatur waktu yang cukup dari mulai bangun tidur, ambil wudu, ganti pakian dan berangkat.

Setidaknya, kita harus mengatur waktu mundur dari ketibaan kita di mesjid, minimal sesaat sebelum adzan atau pada saaat adzan subuh berkumandang, kita sudah sampai mesjid. Tentu lebih cepat sedikit, lebih baik.

     Selamat mencoba….

     T a b i k.*

 

Bersambung..

 

Penulis adalah wartawan dan advokat senior serta Dewan Pakar Pengurus Pusat Muhammadiyah. Tulisan ini merupakan repotase/opini pribadi.


Post a Comment

0 Comments